Mohon tunggu...
rachma ditta
rachma ditta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya mendengarkan music

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Persaudaraan

8 November 2024   10:42 Diperbarui: 8 November 2024   11:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemudian hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya) maka diapun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang orang yang rugi."

Disebut juga saudara dalam ikatan nasab walaupun tidak terlahir dari ibu yang sama akan tetapi dari ayah yang sama sebagaimana yang telah ditetapkan didalam Al- Qur'an  surahYusuf ayat 59: 

"Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik"

Sebatas inilah persaudaraan dalam ikatan nasab yang dengannya berbangga-bangga, disamping itu persaudaraan dalam ikatan aqidah-lah yang paling mulia derajatnya disisih Allah SWT sebagaimana yang telah disebutkan didalam Al- Qur'an surah Al- Hujurat ayat 13

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.

Dalam konteks ayat diatas Abdurrahman bin Nashr Al-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwasannya "Yang maha kuasa mengatakan bahwa dia menciptkan anak anak Adam dari satu asal dan satu jenis kelamin, dan semuanya laki-laki dan perempuan, dan mereka semua kembali ke Adam dan Hawa, tetapi Allah Yang Mahakuasa mengutus dari mereka banyak laki-laki dan perempuan, dan memisahkan mereka, dan menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, yaitu: suku muda dan tua, dan itu demi saling mengenal, karena mereka Jika masing-masing berdiri sendiri, hubungan saling mengenal ini tidak akan terjadi, yang akan menghasilkan nafkah, gotong royong, warisan, dan hak-hak kerabat, tetapi Allah menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersukusuku agar terjadi hal-hal tersebut dan hal-hal lain yang tergantung pada hubungan perkenalan dan hak-hak garis keturunan, tetapi kedermawanan adalah melalui ketakwaan, jadi yang paling mulia Di antara mereka di sisi Allah-lah yang paling bertaqwa di antara mereka, Dialah yang paling taat di antara mereka dan tidak mungkar, bukan yang paling kekerabatannya dan kaumnya, bukan pula yang paling mulia di antara mereka secara nasab, melainkan Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui. Dia mengetahui orang-orang yang mengamalkan ketakwaan Allah lahir dan batin, dan siapa yang melakukannya secara lahiriah dan tidak batiniah, maka Dia memberi balasan kepada masing-masing dengan apa yang pantas baginya.

 Dan dalam ayat ini terdapat pernyataan bahwa salah satu hak saudara adalah tidak menyombongkan diri atau mencelakai saudara-saudaranya, karena sekalipun saudara itu telah mencapai apa yang telah dicapainya dalam hal harta, harkat, atau selain kebesaran, tetap saja dia berasal dari soliditas yang sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun