Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU : www.kompasina.com/gelandanganpolitik.......\r\n\r\nRachmad Gempol :Saya adalah seorang Gelandangan Politik (Gempol); Saya bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa, saya hanya orang biasa.RACHMAD YULIADI NASIR,\r\nRachmad For President,Siap-siap untuk menduduki kursi RI-1 (Presiden Republik Indonesia)\r\nEmail:rachmadgempol@yahoo.com;\r\nwww.rachmadforpresident.blogspot.com;\r\nwww.twitter.com/rachmadgempol;\r\nwww.facebook.com/rachmadgempol;

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Tua yang lucu Kok Takut Setengah Mati

4 Februari 2012   08:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:04 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Beberapa waktu yang lalu setelah mengakiri puasa di bulan Ramadhan 1432 H, tepatnya 1 syawal 1432 H atau Rabu, 31/8/2011, Rachmad bepergian menuju provinsi Banten untuk jalan-jalan dan berwisata religius.Di Televisi Pemerintah akhirnya memutuskan awal 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Dengan demikian perayaan Idul Fitri atau Lebaran secara nasional ditetapkan pada tanggal tersebut.Padahal di kalender tertulis lebaran jatuh pada hari selasa, 30/8/2011.

Keputusan pemerintah ini diperoleh melalui Sidang Isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di kantor kementerian, Senin, 29/8/2011, setelah mendengarkan berbagai masukan. Sidang Isbat memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011. Keputusan ini diambil berdasarkan empat garis besar pandangan peserta Sidang Isbat, terutama poin bahwa mayoritas pemberi saran dalam sidang yang disebutnya tentu memperhatikan laporan dari berbagai titik ru'yah, sekaligus fatwa MUI menyetujui bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Sebelum Sidang Isbat dimulai, kementerian dan para tokoh agama Islam mendengarkan pemaparan mengenai posisi hilal atau bulan pada petang hari di berbagai daerah oleh Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI. Dari 22 sistem penentuan posisi hilal, mayoritas melihat posisi hilal belum mencapai 2 derajat sebagai syarat mulainya bulan baru. Oleh karena itu, hari raya Idul Fitri diperkirakan memang jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Laporan dari 30 lokasi, mulai dari Sumatera Barat hingga Indonesia Timur menyebutkan belum melihat hilal atau bulan sebagai tanda awal bulan baru. Dengan demikian, 1 Syawal 1432 Hijriah dan juga tanggal perayaan hari raya Idul Fitri yang resmi secara nasional jatuh pada Rabu,31/8/2011. Sidang penentuan 1 Syawal 1432 H tahun 2011 ini terasa lama sekali, biasanya setelah shalat Magrib sudah ada keputusan akan tetapi pada malam tersebut belum selesai hingga Setelah shalat Isya dan ceramah Ramadhan paada jam 21:00 WIB. Akhirnya pihak panitia mesjid memutuskan shalat tawarih tetap dilanjutkan dan tambah sehari lagi puasanya menjadi 30 Ramadhan.

Setelah shalat Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Rencana awal berkunjung ke beberapa rumah menteri di Widya Chandra serta ke Istana Negara. Menjelang jam 09:00 WIB, Rachmad melewati Istana Negara, banyak tamu yang berdatangan, pagi ini jatahnya para pejabat, untuk masyarakat umum sesuai jadwal pada siang hari, terlihat tenda-tenda dan kursi yang telah tersusun rapi. Kemudian Rachmad memasuki kantor Mahkamah Konstitusi, di sambut satpam yang kurang ramah dan buat jengkel saja (minta di tembak kepalanya kelihatannya seperti itu), pintu loby di kunci harus memutar ke belakang gedung, naik lift utama juga mati, putar lagi naik lift barang ke lantai dua, sialan... pintu Media Center terkunci. Tadi AKU mau buat berita tentang Idul Filtri, akhirnya batal. Turun lagi ke lantai dasar bertemu dengan beberapa satpam yang buat jengkel lainnya dan dua orang Mahkamah Konstitusi. Orang MK tersebut berkata dengan para satpam,"DIA itu pacarnya si Dhini Humas MK."

Selanjutnya Rachmad berjalan menuju kantor Departemen Perhubungan, rencana mau liputan tentang jadwal mudik dari Kontrol Room, berhubung pintu belakang di rantai dan terkunci akhirnya batal masuk dari belakang, biasanya pintu belakang ini selalu terbuka. Mau pergi ke kompleks menteri dan rumah ketua Mahkamah konstitusi akhirnya Rachmad batalkan karena kurang semangat gara-gara peristiwa pagi itu. Menunggu siang hari untuk ke Istana Negara rasanya juga tidak semangat ingin cepat-cepat menuju Serang-Banten yang menurut rencana awal Rachmad kesana hari kedua lebaran, oleh sebab lebarannya di undur sehari maka sudah waktunya pergi sekarang. Menuju halte Busway Monas, yang jaga cewek itu geleng-geleng kepala,"Jam segini DIA baru pulang dari MK" ujar cewek itu kepada temannya,tentu saja mukanya merah sekali. kemudian ke Harmoni, tukar Bus Transjakarta menuju Pulo Gadung.

Takut nanti di Pulo Gadung macet dan susah masuk terminal, akhirnya Rachmad memutuskan turun di Kelapa Gading, jam sudah menunjukan pukul 10:30 WIB. lama juga baru muncul bus ke arah Merak-Banten, tepat jam 11:00 WIB perjalanan ke Serang-Banten di mulai. Penumpang ramai sekali, banyak yang berdiri dan berdesak-desakan. Seharusnya ongkos bus selama lebaran Rp 21.000 di naikkan secara sepihak menjadi Rp 25.000. AC bus juga mati banyak yang berkeringat, panas. Beberapa penumpang berteriak,"Pak supir...AC nya mati...tolong di hidupkan" seharusnya ongkos bus di kembalikan di potong setengah karena AC nya mati gerutu para penumpang bus. Tengah hari tiba di kota Serang menuju rumah famili untuk bersilaturahmi dan berziarah kubur, salah seorang paman Rachmad baru meninggal dunia bulan Juni 2011 dan belum sempat berziarah kubur.

Di rumah tante berkata,"Kamu kok kurus sekali," Rachmad menjawab,"Biasalah habis puasa selama sebulan." Para sepupu yang lain juga berkata seperti itu kok kurus sekali. "Oh ya mungkin pakai baju kaos yang kecil seperti ini, biasanya pakai kemeja jadi agak besar kelihatan badannya," mereka tertawa semuanya. Makan siang dahulu ada gulai ayam  beserta teman-temannya, shalat Dzuhur lalu ke rumah sepupu lainnya di kota Serang berlebaran. Disana juga mereka berkata seperti itu,"Kamu kok kurus sekali." "Wajarlah habis puasa sebulan penuh...baru lulus nih puasanya," kata Rachmad, mereka tertawa. Cerita-cerita tentang masa lalu dan kenangan lama di Aceh. Sore hari setelah shalat Ashar berkunjung ke makam/kuburan om yang baru meninggal dunia, belum di pasang marmer masih nisan kayu dan ada sebuah tanaman bunga. Serta ke kuburan sepupu yang meninggal akibat tabrakan kereta api tahun 2002 dan yang meninggal akibat tragedi Tsunami Aceh 26 Desember 2004. Yang terakhir ini setelah Tsunami Aceh masih hidup beberapa bulan tetapi karena banyak masuk pasir dan air ke paru-parunya walaupun sudah berobat ke dokter specialis akhirnya ajal datang menjemput menghadap Ilahi Rabbi Tuhan Semesta Alam...Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."

Malam harinya berkunjung kembali ke rumah sepupu, doa bersama hingga jam 02:00 WIB dini hari. Keesokan harinya Kamis, 1 September 2011, Rachmad, jalan-jalan di kota Serang, main-main dahulu ke alam maya untuk buat status di facebook dan kirim beberapa email kemudian menuju Mesjid Agung kota Serang dimana ornamennya bermotif Mesjid Banten lama yang modern. Pukul 17:00 WIB, menuju situs sejarah Banten Lama, melewati situs sultan ke 4 dan 5 Kerajaan Banten. Singgah di situs makam Sultan ke-2 Sultan Banten, banyak orang yang berziarah, berdoa hingga pagi hari. Di Situs Makam sulatan ke-2 ini, semalam Rachmad bermimpi Indah sekali, saya memakai baju putih dan terang sekali suasananya, wajah ku bersinar, ada batu cincin warna hitam, lambat laun terlihat dua orang wanita cantik mendekat memakai jilbab, mereka adalah pedampingku, ada suara berkata,"Kalian tidak boleh seperti itu terus, kalian harus menikah secara Syar`i (menikah secara syariat agama),"

Mentari pagi terasa indah sekali sinarnya di antara hamparan sawah yang menghijau. Hari Jumat, 2 September 2011, Jam 09:30 WIB, menuju karang hantu dan situs makam Sultan Banten pertama. Penziarah datang dari berbagai kota di tanah Jawa, biasalah rombongan ziarah wali Songo. Bus-bus padat sekali, mau masuk situs makam sultan susah sekali, berdesak-desakan, Rachmad saja harus masuk dari samping makam biar tidak berhimpitan dengan yang lain. Setelah baca surat yasin dan berdoa sekedarnya, ada apa ribut-ribut di sana, rupanya ada seorang wanita yang pingsan akibat berdesakan. Di bawa ke pinggir di kipasin dan di beri air minum lalu di beri balsen di kaki dan tangannya. Tidak lama wanita tersebut sadar, seorang teman wanita tersebut dari jarak 4 meter dari arah Rachmad dari tadi memandangi terus, lalu dia membisiki sesuatu ke telingan wanita yang pinsan tadi,"Itu DIA pacarnya si Dhini ada di di depan kamu," wanita yang pingsan tadi tersenyum...wah bisa-bisanya dari pinsan terus seger lalu bangun dan jalan ambil air wudhu.Temannya heran dan tertawa kearah Rachmad.

Menjelang masuk Shalat Jumat, pada lebaran ke-3, masjid penuh, setelah shalat Jumat selesai terlihat seorang bapak tua memimpin shalat lagi (Dzuhur) dengan beberapa shaf jamaaah. Orang Tua ini agak aneh setelah shalat dia biasa menunduk-nundukkan kepalanya ke kaki seperti orang mau tidur. Rachmad heran saja setelah berbicara dengan pak tua ini, Dia seperti menerawang sesuatu lama sekali, ya..sudah Rachmad tinggalin orang Tua itu sendirian. Pindah duduk kebelakang. Setelah 5 menit pak tua itu angkat badannya dan melihat ke belakang ke arah Rachmad, wajahnya merah sekali dan agak pucat serta kaget seperti orang ketakutan. Kenapa kek...apa yang Anda lihat tentang Rachmad...saya tidak galak tuh, saya baik-baik saja orangnya. kemudian dia seperti menerawang  lagi selama setengah jam, kemudian berdiri dan jalan memutar ke arah Rachmad duduk. Pak tua itu berdiri lama di belakang saya tidak bergerak tetapi dari jarak 2 meter, Rachmad lihat dia sedang memperhatikan diri saya..lalu jalan di samping agak menjauh keluar mesjid.

Kenapa orang tua itu aneh sekali dan takut setengah mati melihat Rachmad? Bila anda berkunjung ke mesjid Banten lama di hari Jumat lihat ada pak tua yang memimpin shalat lagi setelah shalat jumat lalu duduk di tiang di bawah kipas angin dengan pintu keluar samping lalu berdoa sampil membungkuk-bungkuk badannya, tanya Apa yang DIA lihat dan mengapa takut seperti itu.

Setelah berkunjung ke masjid Banten lama, rachmad main-main di kota Serang dan menuju Merak, ke pantai lalu ke pelabuhan melihat orang turun naik kapal dari Bakauheni-lampung. Dari jauh Lampung dan kapal-kapal yang berlabuh dan di tengah lautan kelihatan indah sekali, tanggung, harus menuju lampung. beli tiket dahulu, catat nama, lalu naik kapal. tidak berapa lama ada anak RRI menyusul, yang robek karcis tadi di atas jembatan penyebrangan ke kapal kok pucat ya, anak RRI itu bicara apa? naik Kapal jam 14:00 WIB, ruangan AC di sewakan bagi yang mau, toilet mampet dan kotor. Sore hari tiba di Bakauheni, jalan-jalan di sekitar pelabuhan, beberapa media lagi liputan. sinngah di posko kesehatan tensi darah dahulu, di tanya,"Mas bukan wartawan khan...kok tanya-tanya sih," ujar petugas kesehatan takut-takut. "Tidak sih saya cuman penumpang biasa lagi main saja le lampung." ujar Rachmad kalem.

Malam hari melihat hilir mudik penumpang hingga pagi, siang keliling pelabuhan lagi, panas sekali cuacanya, istirahat dahulu, sore hari menuju bukit yang berjarak 3 Kilometer dari Pelabuhan, tempat wisata kotor sekali, tetapi pemandangannya indah sekali melihat pelabuhan, rumah-rumah penduduk, hamparan sawah menghijau, melihat matahari tenggelam sebuah nikmat yang tidak terhingga, jauh-jauh dari jakarta hanya melihat matahari tenggelam di balik pula-pulau kecil di depan pelabuhan Bahauheni-lampung.

Malam harinya kelinling dahulu seputar 3 kilometer melihat antrian bus dan kendaraan laiinya yang mau menuju Merak-Banten. Capai juga seharian jalan-jalan. Istirahat malam, subuh gemis, shalah subuh lalu ke posko kesehatan tensi darah, tanya-tanya tentang penumpang, lagi-lagi yang jaga di posko bertanya,"Mas ini wartawan ya...kok tanya data ini data itu," "kesana saja di bagian kesehatan, biar tidak salah datanya, kemarin ada yang tanya dari media mana, kami kasih data lalu salah, kami di marahin petugas dinas kesehatan," Kemudian Rachmad beli tiket, yang jaga masih tidur, pindah ke loket lainnya, jam 05:00 WIB, naik kapal, agak lama, jam 06:00 WIB baru berangkat ke Merak.

Mentari pagi bersinar cukup indah, detik-detik munculnya matahari hingga tengah hari, berhubung bongkar muat di merak lama, baru jam 13:00 WIB kapal sandar di belabuhan. Keposko kesehatan lagi di Merak, cek tensi darah... wah agak tinggi 130/90 mmHg. Minta vitamin saja, mereka juga tanya,"Mas bukan wartawan khan, kok tanya-tanya terus," "Saya ini penumpang baru balik dari Lampung menuju Merak dan Serang-Banten." ujar Rachmad. Jalan-jalan ke pantai Merak dan pergi ke kota Cilegon. Malam harinya menuju kota Serang. Jalan-jalan lagi di kota Serang. Hari Kamis sore,8/9/2011, menuju situs Banten lama, situs sultan Banten ke-2, magrib di jalan, ada kakek-kakek di pinggir jalan berkata,"Astafirrulah Adzim," "Kenapa kek, sudah magrib ya...ntar Saya cari mesjid terdekat dahulu untuk shalat magrib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun