Bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Benar, istri memiliki kekurangan. Dan ingat, bukan hanya istri yang berada dalam rumah memiliki kekurangan. ”Istri-istri” (baca:perempuan lain) yang terlihat indah dan sempurna yang berada di luar rumah, juga memiliki kekurangan ketika telah menjadi belahan dan bagian hidup dari seorang suami.
Demikian pula, suami yang ternyata memiliki kekurangan, tidak lagi dibandingkan dan mengharap ”suami-suami” (baca:laki-laki lain) yang terlihat bagai panggeran dan sempurna. Mereka itu, terlihat sempurna karena jauh dan belum menjadi bagian dan belahan hidup dari seorang istri.
Pernikahan pada dasarnya sebuah proses pembelajaran terutama tentang diri. Bukan tentang orang lain. Mudah melihat kekurangan orang lain; tidak mudah melihat kekurangan diri. Ketika melihat dan menyadari kekurangan diri, kita baru boleh dan merasa siap melihat kekurangan orang lain. Ketika itu terjadi, kita tidak akan mudah menyalahkan orang yang kita cintai dan sayangi. Tetapi berusaha bersama untuk memperbaiki kekurangan, membetulkan kesalahan, meningkatkan yang telah baik menjadi jauh dan jauh lebih baik.
Jangan pernah membandingkan dengan yang berada di luar rumah. Yang terkesan sempurna di luar rumah, karena belum terlihat aslinya. Belum menjadi bagian dan belahan hidup. Waspadalah...waspadalah.... he he he.... orang sering berpendapat rumput tetangga lebih indah, jangan berselingkuh lho...itu tidak baik...Jangan anda berselingkuh nanti anda pusing sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H