Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

ASInya Kok Mencair

2 Juli 2010   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

(Kompasiana.com-JAKARTA) Pasca cuti hamil selama 3 bulan bagi para ibu yang melahirkan, saatnya bekerja seperti biasa, tetapi bayinya kurang diberi ASI (Air Susu Ibu) ujung-ujungnya mereka mulai menggunakan susu formula. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan karena bagi Anda yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya.

Pemberian ASI Eksklusif seharusnya diberikan selama 6 bulan terus menerus, tetapi para Ibu sekarang malas untuk melakukannya. Seperti kasus seorang sahabat, Dia mengatakan  pasca cuti hamil selama 3 bulan sekarang mengunakan susu formula bagi bayinya. "Mengapa tidak diperas saja ASInya untuk bayi Anda?" ujar seorang lelaki kepada sahabat perempuan.

"Enggaklah, nanti ASInya mencair menjadi darah lagi,"ujar perempuan itu. Mendengar jawaban tersebut saya hanya bisa tersenyum dan tertawa (ha...ha...ha...), "Ah...mas Rachmad ini tersenyum dan tertawa saja," kata sahabat perempuan tadi.

Dalam hati Rachmad berkata,"Belum tahu Dia rupanya," padahal hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

Bagaimana caranya agar sukes menyusui ASI Eksklusif meskipun cuti melahirkan sudah selesai?

ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih (bonding) yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja. Setiap wanita yang menjadi ibu harus belajar seluk beluk (pengetahuan) ASI agar sukses menyusui ASI eksklusif, terus sampai si Kecil berumur 2 tahun.

Berikan dan tabunglah ASI sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI dipompa dan ditaruh di kulkas untuk dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas/botol yang bersih. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik ASI polietylen, atau botol kaca. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi (hasil perahan yang sedikit dapat digabung asal suhunya sama). Jangan lupa labeli dengan stiker tanggal waktu pemerasan ASI.

ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.

Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.

Berapa lama ASI dapat disimpan?

Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C ASI dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan.

Tips sukses menyusui pasca selesai cuti melahirkan:

Kuatkan tekad dan bulatkan niat, penting karena seringkali di tengah jalan, ibu-ibu banyak yang menyerah karena seribu satu alasan yang akhirnya membuat ibu-ibu ini menyerah.Melihat suasana kantor bisa menyiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya kantor kita tidak memiliki kulkas maka kita harus menyiasatinya dengan menyediakan termos yang bisa diisi es untuk menyimpan ASI. Mencari ruangan atau tempat yang bisa dipakai untuk lokasi memerah atau memompa ASI.

Jika tidak bisa memerah ASI, sebaiknya membeli pompa pemerah. Hati-hati juga dengan memilih pompa, karena tidak semua pompa dapat bekerja maksimal.

Siapkan termos atau tas khusus untuk membawa ASI ketika perjalanan pulang dari kantor menuju rumah.

Pada saat cuti melahirkan hampir usai, ajarkan bayi untuk bisa menyusu dari medium lain selain payudara, misalnya sendok atau sloki.

Ajarkan kepada pengasuh bayi di rumah cara memberikan ASI dan berikan jadwal yang tetap kapan saja bayi harus diberi minum, agar stok ASI bisa dikontrol jumlahnya. Jika perlu, berikan daftar tertulis jadwal  bayi beserta nomor telepon penting sehingga pengasuh juga bisa menelepon jika ada yang ditanyakan.

Menyiapkan plastik khusus untuk menyimpan ASI atau beberapa botol-botol (minimum 10 botol) untuk stok cadangan ASI di rumah.

Usahakan sesering mungkin memerah atau memompa ASI selama di kantor. Atur jadwal yang pasti sehingga tidak menyulitkan juga bagi rekan-rekan kerja untuk koordinasi.

Jika di kantor ada beberapa ibu menyusui dan sama-sama menitipkan ASI di kulkas kantor, beri label pada botol, supaya tidak tertukar. Jika memungkinkan, cari teman seperjuangan yang bisa saling mendukung dan mengingatkan untuk tetap semangat,

Terkadang ada saat dimana demand ASI pada bayi sangat tinggi (banyak minum), sehingga stok ASI di rumah menipis dan terjadilah “kejar-tayang” emangnya sinetron kejar tayang, dimana hasil memerah di kantor pada hari itu sudah akan dibutuhkan oleh si Kecil di rumah. Atau ibu ketinggalan pompa ASI maupun spare-partnya sehingga tidak bisa memerah di kantor padahal payudara sudah penuh sehingga terasa sakit.

Secara umum, bayi ASI eksklusif harus ada 1 kali popok basah di hari pertama dalam hidupnya, dan jumlah itu akan terus bertambah. Bayi yang berusia seminggu atau lebih dengan BAK (buang air kecil) 6 kali tapi sedikit atau tidak basah sama sekali dalam 24 jam, kemungkinan besar tidak mendapatkan cukup ASI atau tidak menyusu dengan baik (misalnya disebabkan pelekatan dan posisi menyusu yang tidak tepat).

Bayi rewel, tidak bisa dijadikan patokan kalau bayi kurang mendapatkan ASI, karena bayi akan menangis apabila ia merasa ada hal yg tidak sesuai dengannya (tidak selalu berarti ia ingin menyusu atau lapar).

Begitu pun bayi kurang montok, tidak bisa dijadikan ukuran kalau bayi kurang mendapatkan ASI. Menilai pertumbuhan bayi harus dilakukan dengan memantau berat badan, panjang/tinggi badan serta lingkar kepala. Tidak disarankan hanya menilai dari penampilan bayi saja, ingatlah bahwa penampilan itu sangat menyesatkan.

Mari berikan ASI Eksklusif bagi bayi Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun