Tips sukses menyusui pasca selesai cuti melahirkan:
Kuatkan tekad dan bulatkan niat, penting karena seringkali di tengah jalan, ibu-ibu banyak yang menyerah karena seribu satu alasan yang akhirnya membuat ibu-ibu ini menyerah.Melihat suasana kantor bisa menyiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya kantor kita tidak memiliki kulkas maka kita harus menyiasatinya dengan menyediakan termos yang bisa diisi es untuk menyimpan ASI. Mencari ruangan atau tempat yang bisa dipakai untuk lokasi memerah atau memompa ASI.
Jika tidak bisa memerah ASI, sebaiknya membeli pompa pemerah. Hati-hati juga dengan memilih pompa, karena tidak semua pompa dapat bekerja maksimal.
Siapkan termos atau tas khusus untuk membawa ASI ketika perjalanan pulang dari kantor menuju rumah.
Pada saat cuti melahirkan hampir usai, ajarkan bayi untuk bisa menyusu dari medium lain selain payudara, misalnya sendok atau sloki.
Ajarkan kepada pengasuh bayi di rumah cara memberikan ASI dan berikan jadwal yang tetap kapan saja bayi harus diberi minum, agar stok ASI bisa dikontrol jumlahnya. Jika perlu, berikan daftar tertulis jadwal bayi beserta nomor telepon penting sehingga pengasuh juga bisa menelepon jika ada yang ditanyakan.
Menyiapkan plastik khusus untuk menyimpan ASI atau beberapa botol-botol (minimum 10 botol) untuk stok cadangan ASI di rumah.
Usahakan sesering mungkin memerah atau memompa ASI selama di kantor. Atur jadwal yang pasti sehingga tidak menyulitkan juga bagi rekan-rekan kerja untuk koordinasi.
Jika di kantor ada beberapa ibu menyusui dan sama-sama menitipkan ASI di kulkas kantor, beri label pada botol, supaya tidak tertukar. Jika memungkinkan, cari teman seperjuangan yang bisa saling mendukung dan mengingatkan untuk tetap semangat,
Terkadang ada saat dimana demand ASI pada bayi sangat tinggi (banyak minum), sehingga stok ASI di rumah menipis dan terjadilah “kejar-tayang” emangnya sinetron kejar tayang, dimana hasil memerah di kantor pada hari itu sudah akan dibutuhkan oleh si Kecil di rumah. Atau ibu ketinggalan pompa ASI maupun spare-partnya sehingga tidak bisa memerah di kantor padahal payudara sudah penuh sehingga terasa sakit.
Secara umum, bayi ASI eksklusif harus ada 1 kali popok basah di hari pertama dalam hidupnya, dan jumlah itu akan terus bertambah. Bayi yang berusia seminggu atau lebih dengan BAK (buang air kecil) 6 kali tapi sedikit atau tidak basah sama sekali dalam 24 jam, kemungkinan besar tidak mendapatkan cukup ASI atau tidak menyusu dengan baik (misalnya disebabkan pelekatan dan posisi menyusu yang tidak tepat).