Pada hakekatnya manusia menginginkan lingkungan yang bersih dan nyaman serta terhindar dari polusi dan pencemaran lingkungan, tetapi pada faktanya diera sekarang ini semakin banyak masalah lingkungan yang terjadi khususnya di Indonesia, karena disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya ialah sampah plastik.Â
Kesalahan terbesar adalah kita tidak dididik sejak kecil untuk melakukan hal-hal yang baik dan dianggap simple, seperti membuang sampah pada tempatnya.Â
Kurangnya kesadaran masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan, maka semakin banyak sampah yang berserakan terutama sampah plastik, banyak berserakan ditempat keramaian (umum) contohnya saja objek pantai yang awalnya bersih karena kurangnya pengunjung, tetapi setelah ramai pengunjung banyak sampah-sampah yang berserakan.Â
Masyarakat hanya menikmati pemandangannya saja tanpa mementingkan kebersihan, sifat acuh dan cuek masyarakat yang mengakibatkan pencemaran itu terjadi. Siapa yang disalahkan? Pasti lagi-lagi yang disalahkan adalah pemerintah, mereka dibilang tidak bertanggung jawab dengan kebersihan lingkungan, padahal kesalahan terdapat karena tidak adanya kesadaran individu. Segala aktivitas yang kita lakukan didalam kehidupan sehari-hari pasti menggunakan bahan baku plastik, maka dari itu masyarakat perlu diberi pemahaman tentang sampah plastik.
Apa itu sampah plastik dan mengapa penting untuk dipahami?
Sampah plastik merupakan barang bekas yang berbahan dasar plastik dan membutuhkan waktu yang lama untuk diuraikan, diperlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar dimusnahkan.Â
Hampir setiap hari kita menggunakan bahan yang notabenenya dari plastik, tidak dapat dipisahkan dari pola kehidupan khususnya di Indonesia, karena plastik bahannya ringan, bisa dibawa kemanapun dan kapanpun, mudah didapatkan serta harga yang bersahabat dengan kantong.Â
Saat ini sampah plastik menjadi tranding topic pembicaraan banyak orang khususnya di Indonesia, karena Indonesia penyumbang sampah terbesar nomor dua setelah tiongkok. Masyarakat Indonesia belum mampu mengelola sampah plastik, karena kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas serta alat pendukungnya.Â
Beda dengan negara lain seperti Jepang mereka telah mampu mengelola sampah plastik. Sampai saat ini kita tidak bisa terlepas dari yang namanya sampah plastik contohnya saja kita belanja dipasar pasti menggunakan kantong plastik,makanan atau minuman yang kita beli hampir semuanya menggunakan kantong plastik terutama di sekolah, kampus dan tempat umum.
Di Indonesia sudah ada beberapa kota yang mengeluarkan  peraturan daerah (perda) untuk mengurangi sampah plastik yaitu kota Banjarmasin, Balik papan, Bogor, dan Denpasar. Contohnya di bogor, ada beberapa kantong ramah lingkungan terbuat dari serat singkong dan ada juga tas belanja dari bahan daur ulang. Bisa didapatkan dengan harga 10.000-12.000. jadi masyarakat dikota Bogor tidak menggunakan kantong plastik. Penting untuk kita memahami sampah plastik itu dikarenakan agar dapat menumbuhkan kesadaran supaya tidak membuang sampah sembarangan. Banyak dampak atau bahaya yang disebabkan oleh sampah plastik.
Apa saja bahaya dalam penggunaan sampah plastik?
Tentu saja pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana dengan sampah plastik yang berserakan, kantong plastik yang berserakan serta menumpuk dialirkan sungai atau laut dapat menyumbat aliran sungai dan menyebabkan banjir bandang, bahkan dapat merusak turbin waduk, bahaya selanjutnya yang juga berbahaya akibat sampah plastik ialah jika dibakar sampah plastik akan menghasilkan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna plastik akan mengurai diudara sebagai diloksin, senyawa ini sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia. Dampaknya akan memicu penyakit kanker, Hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Maka perlu solusi dalam masalah tersebut.
Bagaimana solusi untuk mengurangi sampah plastik?
Dengan cara menumbuhkan kesadaran setiap individu dengan tidak menggunakan bahan dasar kantong plastik jika berbelanja, ganti dengan kantong yang ramah lingkungan atau membawa sendiri kantong seperti rajutan dari rumah.Â
Pemerintah seharusnya mencari seorang guru atau tutor yang dapat memberi pelajaran dalam pengelolaan sampah plastik menjadi suatu keterampilan kreativitas yang memiliki nilai jual tinggi supaya nanti dapat membuka usaha keterampilan dari sampah plastik dan mengurangi jumlah pengangguran khususnya di Indonesia, berkontribusi dengan pemerintah dengan ditetapkannya pajak pabrik pengelolaan sampah, maka dari pajak itu dapat membayar hutang negara.
Seharusnya pejabat atau petinggi didaerah masing-masing membuat peraturan yang berlaku tentang kegiatan pemberantasan sampah plastik disetiap lembaga baik itu sekolah, kampus misalnya melakukan suatu kegiatan rutin ntah itu seminggu sekali dengan bergotong royong membersihkan sampah didaerah wisata misalnya pantai atau juga bisa ditempat keramaian (umum) seperti jalan dan seharusnya ada sanksi khusus yang diberikan untuk para pembuang sampah sembarangan agar mereka sadar. Maka dengan cara seperti itu insyaallah lingkungan akan bersih dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H