Cerita tentang umroh selalu saja ada yang menarik pada setiap orang yang menjalankan. Beberapa hari lalu saya baru saja pulang umroh.Â
Bagi saya, umroh adalah ketiba-tibaan dan sebuah misteri. Ketika saya merasa terpuruk pada suatu keadaan dan Allah memberikan jalan "umroh saja gih!" Â MasyaAllah, Allah memperlancar semuanya.Â
Memang di awal penuh kendala, tapi Allah maha baik, semua diatur begitu indah. Saya merasa tersentuh. Hingga ibu dan anak-anak kaget ketika saya berpamitan akan berangkat dua minggu lagi.
Di hari keberangkatan umroh, saya tidak mempunyai bekal lahir (tidak punya bayangan dan merasa cuek dengan apa saja yang harus dibawa) apalagi bekal batin (tentang ilmu agama).Â
Saya hanya punya keyakinan bahwa Allah akan memeluk saya di sana. Saya berangkat sendiri tanpa mengenal rombongan pada travel yang sudah diurus sahabat saya. Ketika sampai bandara dan bertemu dengan rombongan, saya seperti siswa baru yang tidak mengenal siapa-siapa namun suasana terasa hangat dan bersahabat.
Hari pertama adalah transit di Turki dan ada kegiatan city Tour di Isntanbul. Pengalaman yang luar biasa bisa datang di negara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Selama 14 jam mengelilingi Kota Istanbul.Â
Kegiatan yang dilakukan dengan berjalan tanpa henti hehehe. Lumayan juga banyak tempat bersejarah yang didatangi hingga saya tahu bahwa islam pernah berjaya di negara ini.Â
Ada hal yang tiba-tiba menyentuh hati saya adalah ketika saya mendatangi Topkapi, saya menyaksikan peninggalan nabi Muhammad di sana. Ah mata saya berkaca-kaca, ada degup keharuan.Â
Tour Guide dari Turki pun yang disediakan travel menyampaikannya lebih mendalam. Hari pertama pun terlewati dengan kaki yang sangat pegal dan perut yang cukup berantakan karena makanan yang kurang cocok di lidah dan perut hehehe.
Lebih kagum lagi adalah mereka memiliki jabatan, ada yang wakapolres, pejabat KPU, Pengadilan Negeri, pejabat Kodim hingga selebgram namun saya merasa tak ada yang berbeda dengan saya yang hanya seorang guru. Mereka rendah hati loh, menempatkan diri sebagai hamba yang Allah tidak membeda-bedakan.
Allah memang tahu siapa yang yang dirindukanNya ketika saya mendengar ada beberapa rombongan berangkat secara cuma-cuma, melalui bosnya Allah memanggil mereka untuk hadir di tanah Suci. MasyaAllah travel ini jadi tempat kami bertemu dan menambah saudara.