***
Hari ini adalah pernikahanku. Ya aku menikah dengan Dudung. Seorang tukang sapu yang jarak umurnya berbeda 8 tahun denganku. Pengang telingaku mendengar komentar-komentar keluargaku.
“Makan cinta? Anakmu bagaimana nanti masa depannya?” ketus ibuku dan bibiku.
Aku hanya diam dan aku hanya akan membuktikan pada mereka bahwa memang kami akan hidup dengan memakan cinta. Penuh cinta. Bagiku menikmati hidup dengan cinta membuat aku banyak bersyukur dengan keadaan. Dudung sangat menyayangi anak-anakku. Sungguh terlihat penerimaan kedua anak lelakiku. Mereka tersenyum bahagia kala aku bermanja dengan Dudung.
Hujan kembali mewarnai hari pernikahanku. Pernikahan yang sangat sederhana. Hanya keluarga inti saja yang datang. Aku dan Dudung akan memulai hari baru. Hari yang semakin menantang. Ada rasa lega yang kurasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H