Mohon tunggu...
Seorang Ibu
Seorang Ibu Mohon Tunggu... Buruh - Not Bad

Hanya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengumpulkan Rindu

13 Oktober 2016   09:58 Diperbarui: 13 Oktober 2016   11:59 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                            ***

Hari ini adalah pernikahanku. Ya aku menikah dengan Dudung. Seorang tukang sapu yang jarak umurnya berbeda 8 tahun denganku. Pengang telingaku mendengar komentar-komentar keluargaku.

“Makan cinta? Anakmu bagaimana nanti masa depannya?” ketus ibuku dan bibiku.

Aku hanya diam dan aku hanya akan membuktikan pada mereka bahwa memang kami akan hidup dengan memakan cinta. Penuh cinta. Bagiku menikmati hidup dengan cinta membuat aku banyak bersyukur dengan keadaan. Dudung sangat menyayangi anak-anakku. Sungguh terlihat penerimaan kedua anak lelakiku. Mereka tersenyum bahagia kala aku bermanja dengan Dudung.

Hujan kembali mewarnai hari pernikahanku. Pernikahan yang sangat sederhana. Hanya keluarga inti saja yang datang. Aku dan Dudung akan memulai hari baru. Hari yang semakin menantang. Ada rasa lega yang kurasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun