Oleh: Rabi'ulfiyani, Nur Asy SyifaÂ
      (Mahasiswi STITMA YOGYAKARTA)Â
      Putri  Qurrata A'yun, S.Pdi. Lc., MH.
      (Dosen STITMA YOGYAKARTA)Â
Pendahuluan
Dalam ajaran Islam, akhlak dan aqidah menempati posisi yang sangat penting dan mendasar. Akhlak, yang merupakan perilaku dan budi pekerti manusia, serta aqidah, yang mencakup keyakinan dan dasar-dasar iman, adalah dua pilar utama yang membentuk karakter seorang Muslim.Â
Al-Qur'an dan hadis banyak membahas tentang pentingnya kedua aspek ini, menunjukkan betapa vitalnya mereka dalam kehidupan seorang Muslim. Pendidikan aqidah dan akhlak bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya taat secara ritual tetapi juga memiliki moral dan etika yang tinggi, yang mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam dan memberikan dampak positif dalam masyarakat.
Pengertian Akhlak
Dalam Islam, akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting. Lebih dari 1500 ayat dalam al-Qur'an membahas tentang akhlak, yang dua setengah kali lebih banyak daripada ayat tentang hukum baik teoritis maupun praktis. Secara etimologi, kata "akhlak" berasal dari bahasa Arab "khuluq" yang berarti kebiasaan, perangai, tabiat, dan budi pekerti (Khazana, 2022).
Secara terminologi, akhlak adalah pranata perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan yang dapat dipadankan dengan etika atau nilai moral. Beberapa definisi dari tokoh-tokoh penting di antaranya:
1. Imam Al-Ghazali : Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang melahirkan perbuatan spontan tanpa pertimbangan dan pemikiran.
2. Ibnu Maskawaih: Akhlak merupakan keadaan jiwa yang mendorong seseorang melakukan perbuatan tanpa pertimbangan pemikiran terlebih dahulu.
3. Samsul Munir Amin: Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, dari mana perbuatan-perbuatan muncul secara spontan tanpa melalui proses pemikiran.
Kesimpulannya, akhlak adalah sifat atau tingkah laku yang tertanam dalam jiwa manusia, yang terlahir dengan perbuatan spontan tanpa adanya dorongan dari luar (Suhardoko, 2018).
Pengertian Aqidah
Aqidah adalah keyakinan yang harus tertanam kokoh dalam hati seorang Muslim dan melahirkan tindakan berdasarkan perintah agama. Aqidah mencakup keyakinan yang diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam tindakan. Keyakinan ini merupakan dasar agama sebelum tindakan simbolis dalam bentuk ibadah. Aqidah memberikan dasar bagi seorang Muslim untuk menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan Allah dengan penuh kesadaran tanpa paksaan (Jeklin et al., 2016).
Tujuan Pendidikan Aqidah dan Akhlak
Tujuan utama pendidikan Aqidah Akhlak adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan moral berdasarkan nilai mereka, baik secara individu maupun bersama-sama. Pendidikan ini juga mendorong siswa untuk melihat diri mereka sebagai makhluk individu dan sosial yang harus berpartisipasi dalam proses demokrasi (Yuliati Zakiyah and Rusdiana, n.d.). Tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berada di jalan yang benar dan lurus, sesuai dengan ajaran Allah SWT, yang mengantarkan mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhlak yang mulia mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an dan As-sunnah merupakan sumber dasar yang menjelaskan akhlak Islam dengan tepat dan detail (Khazana, 2022).
Konsep dan Dasar Pendidikan Aqidah dan Akhlak dalam Al-Qur'an
1. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Surat Luqman
Pendidikan akhlak sangat penting untuk kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, serta membangkitkan masyarakat dari kebobrokan moral menuju masyarakat Islami. Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta hormat kepada orang tua dan sesama makhluk Allah (Iba, 2017).
2. Dasar Pendidikan Aqidah dan Akhlak dalam Al-Qur'an
Pendidikan akhlak bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunnah. Al-Qur'an sebagai dasar utama agama Islam memberikan petunjuk pada jalan kebenaran, mengarahkan kepada pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur'an mencakup pendidikan menjaga agama, jiwa, akal pikiran, keturunan, harta benda, dan kehormatan (Barnadib, 1996).
Metode Pendidikan Aqidah dan Akhlak dalam Al-Qur'an
1. Metode Hikmah dan Mau'idhah Hasanah: Menyampaikan dakwah dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik (QS. An-Nahl: 125).
2. Metode Qishshah (Kisah): Menceritakan kisah-kisah para nabi dan orang saleh sebagai contoh dan pelajaran (QS. Al-Baqarah: 111).
3. Metode Tadabbur (Pengembaraan Pikiran): Merenungkan ciptaan Allah sebagai bukti kebesaran dan keesaan-Nya (QS. Al-A'raf: 185).
4. Metode Amr Ma'ruf dan Nahyi Munkar: Mengajak dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran (QS. Al-Imran: 104).
5. Metode I'tibar (Peneladanan): Menjadikan Rasulullah SAW sebagai contoh dan teladan terbaik (QS. Al-Ahzab: 21).
Implementasi Pendidikan Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter
Implementasi pendidikan aqidah akhlak dalam meningkatkan karakter peserta didik melibatkan penyampaian ajaran moral secara efektif dan berulang-ulang. Penanaman nilai-nilai karakter dilakukan secara kontinyu dan perlahan-lahan, dengan pendekatan kebersamaan dan kekeluargaan. Penilaian dilakukan dalam ranah kognitif dan afektif, serta menggunakan metode yang tepat seperti cerita teladan dan imajinasi (Suhardoko, 2018).
Kesimpulan
Pendidikan akhlak dan aqidah dalam Islam adalah proses yang komprehensif yang melibatkan penanaman nilai-nilai moral dan keyakinan yang mendalam. Dengan dasar yang kuat dari Al-Qur'an dan As-sunnah, pendidikan ini berperan penting dalam membentuk individu yang berakhlak mulia dan beriman kokoh. Melalui berbagai metode seperti hikmah, kisah, tadabbur, amr ma'ruf, dan peneladanan, pendidikan ini diharapkan mampu meningkatkan karakter dan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi yang berkesinambungan dan tepat dari pendidikan aqidah dan akhlak tidak hanya berkontribusi pada kebahagiaan individu di dunia dan akhirat tetapi juga pada terciptanya masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H