Mohon tunggu...
Rabina Amara Yusra
Rabina Amara Yusra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 5 yang mencoba untuk keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Menurutku Diriku Baik, namun Dunia Melihatku Buruk: Psikologi Konsep Diri yang Membedah Ketidakselarasan Persepsi

30 Oktober 2023   01:30 Diperbarui: 30 Oktober 2023   01:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kita semua pernah merasa diri kita adalah individu yang baik. Namun, terkadang kita dihadapkan pada ketidakselarasan besar antara bagaimana kita melihat diri sendiri dan bagaimana dunia melihat kita. Fenomena ini menarik minat banyak psikolog dan peneliti konsep diri. Mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana kita bisa memahaminya dengan lebih baik? Artikel ini akan menjelaskan fenomena ini dan menjelajahi faktor-faktor psikologis yang mendasarinya.

Konsep Diri: Pilar Pemahaman Diri

Menurut Harlok, konsep diri diartikan sebagai persepsi, keyakinan, perasaan atau sikap seseorang tentang dirinya sendiri, kualitas penyikapan individu tentang dirinya sendiri dan suatu sistem pemaknaan individu tentang dirinya sendiri dan pandangan orang lain tentang dirinya. Sebagai makhluk sosial, kita seringkali bergantung pada persepsi orang lain untuk memahami siapa kita. Namun, konsep diri adalah gambaran diri seorang individu yang terkait dengan identitas atau karakteristik personal dari individu itu sendiri. Ketika kita merasa diri kita baik, itu mencerminkan rasa harga diri yang kuat dan positif. Tapi mengapa ada ketidakselarasan dengan pandangan orang lain?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri :

1.  Self-appraisal -- Viewing Self as An Object

Mengenai kesan kita terhadap diri kita sendiri.

2. Reaction and Response of Others

Pandangan orang lain terhadap diri kita. Konsep diri tidak hanya dipengaruhi oleh diri sendiri, namun penting juga untuk memperhatikan pandangan orang lain terhadap kita.

3. Roles You Play -- Roles You Taking

Konsep dalam pemilahan perilaku apa yang akan kita tunjukkan di masyarakat sehingga apa yang kita tiru, ucap, lakukan sudah tepat di mata orang lain dan mendapatkan penilaian tepat dari orang lain.

Bagaimana Mengatasi Ketidakselarasan Ini?

Ibu Maolidah, M.Psi berpendapat, bahwa pada realitanya sangat banyak ketika berbeda pandangan. Diri kita melihat diri sendiri sudah baik, namun orang lain berpendapat yang berbeda. Hal yang harus dilakukan adalah

  • Introspeksi

Mengambil waktu untuk merenung tentang diri sendiri dan mencari pandangan objektif tentang diri kita bisa membantu mengurangi ketidakselarasan ini. Cobalah untuk lebih jujur dalam mengevaluasi diri sendiri.

  • Menerima Umpan Balik

Terbuka terhadap umpan balik dari orang lain dapat membantu Anda memahami perspektif mereka. Pertimbangkan apakah ada pola umpan balik yang sering muncul dan apa yang bisa Anda pelajari darinya.

Namun, jangan sampai kita hanya berpaku pada pandangan orang lain saja. Jika kita sudah merenung dan merasa diri kita sendiri baik, pertahankan. Karena, tidak pernah habis untuk orang lain menilai kita. Untuk orang disekitarnya jangan hanya menjudge, namun coba menerapkan teori humanistik terhadapnya. Apakah dia ada masalah dan diskusi untuk meluruskan perspektif yang berbeda tersebut.

Ketidakselarasan antara bagaimana kita melihat diri sendiri dan bagaimana dunia melihat kita adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor psikologis. Memahami konsep diri adalah langkah pertama untuk mengatasi ketidakselarasan ini. Dengan introspeksi yang jujur dan keterbukaan terhadap umpan balik, kita dapat mendekati keselarasan antara persepsi diri dan persepsi orang lain. Ini adalah perjalanan yang panjang, tetapi dapat membawa manfaat besar dalam pengembangan diri dan hubungan sosial kita.

Sumber:

Hartanti, J. (2018). KONSEP DIRI. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana.

Syahraeni, A. (2019). PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam. Diakses dari https://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/view/14463/8738

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun