Mohon tunggu...
Rabika rabbil
Rabika rabbil Mohon Tunggu... Aktris - universitas pamulang

musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Campur Kode pada Album Lagu Ready2Ryde Kielandboi

22 Desember 2022   10:46 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:07 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa lain bila mana orang mencampur dua (atau lebih)

bahasa atau ragam dalam suatu tindak bahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam

situasi berbahasa itu yang menuntut percampuran bahasa itu (Nababan, 1984: 32),

Campur kode sudah tidak asing lagi didengar saat penutur yang satu berkomunikasi dengan

penutur lainnya. Fenomena ini terjadi karena pada umumnya mayoritas masyarakat Indonesia

menguasai dua bahasa, yaitu bahasa daerah sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia yang

merupakan bahasa nasional sebagai bahasa kedua. Di samping kedua bahasa tersebut, sebagian

masyarakat juga menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris seperti yang akan kita Bahasa

disini, yaitu campur kode yang ada pada lirik lagu keilandboi yaitu Bahasa inggris dan bahasa, seperti lirik keilandboi pada lagu slo ryde dibawah ini.

Cover gambar dari platfrom music keilandboi Indonesia dan disetiap lirik lagunya terdapat banyak sekali campur kode Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia.

Berbicara sebagai alat komunikasi akan terkait erat dengan sosiolinguistik. Sosiolinguistik

mengkaji bahasa dengan memperhitungkan hubungan antara bahasa dengan masyarakat,

khususnya masyarakat penutur bahasa itu. Kajian sosiolinguistik mempertimbangkan

keterkaitan antara dua hal, yaitu linguistik untuk segi kebahasaannya dan sosiologi untuk

segi kemasyarakatannya (Rahardi, 2010:16).

Menurut Chaer dan Leonie Agustina (2004:151) campur kode adalah sebuah kode utama atau

kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain

yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan (pieces), tanpa fungsi

atau keotonomian sebagai sebuah kode. Campur kode terjadi apabila seorang yang menggunakan

bahasa Indonesia memasukkan unsur-unsur bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia. Dengan

kata lain, seseorang yang berbicara dengan kode utama bahasa Indonesia yang memiliki fungsi

keotonomiannya, sedangkan kode bahasa daerah yang terlibat dalam kode utama merupakan

serpihan-serpihan saja tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode. Ciri yang menonjol

dalam campur kode ini ialah kesantaian atau situasi informal (Aslinda dan Leni Syafyahya,

2014:87).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun