ANBK :PERSIAPAN Â HINGGA PELAKSANAAN
(Dinamika di lapangan )
Oleh: Hendra Wijaya
ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) untuk tingkat SMP telah dilaksanakan 4-7 Oktober 2021 yang lalu. Sebelumnya berbagai persiapan pelaksanaan ANBK tersebut telah dilaksanakan baik di tingkat provinsi, kab/kota dan dimasing-masing  unit sekolah. Sosialisasi ANBK, Try Out ANBK, Simulasi ANBK, Gladi bersih ANBK adalah Round down dari persiapan menuju pelaksanaan ANBK tersebut.Yuk kita lihat Dinamikanya.
Â
Sosialisasi ANBK
Sebagai sebuah program nasional Kementrian Pendidikan-Riset dan Teknologi  yang baru akan dilaksnakan tahun ini (setelah sebelumnya tertunda), tentu program ini jauh hari sebelum dilaksanakan perlu di sosialisasikan kepada masyarakat, khususnya seluruh stake holder bidang pendidikan. Dalam tahap Sosialisasi Program (daring maupun luring,karena masa pandemi) ANBK di jelaskan secara rinci dari mulai Payung Hukum Program tersebut, Aspek teori -Filosofis dan Aspek teknis pelaksanaan ANBK. Disimpulkan, ANBK adalah program pemerintah pengganti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sebagai penilaian terhadap mutu sekolah, madrasah, dan  program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. ANBK bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik esensial sebuah sekolah dan madrasah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter siswa. Berbeda dengan UNBK, ANBK tidak menjadi syarat kelulusan pesertanya dari jenjang sekolahnya, ANBK sifatnya hanya untuk memberikan gambaran karakteristik esensial/mutu sebuah sekolah saja. Peserta ANBK sendiri tidak hanya siswa tetapi Guru dan Kepala Sekolahpun disertakan dalam ANBK. Dalam mengisi soal-soal ANBK, seluruhnya diminta untuk jujur dalam menjawab seluruh pertanyaan dalam soal. Untuk Siswa, dipilih secara random oleh kementrian pendidikan sebanyak 50 siswa yang nantinya akan di test melalui berbagai model soal Literasi dan Numerasi untuk mengukur Komptensi Minimal yang mereka kuasai selama belajar. Semenetara itu, Guru dan Kepala Sekolah mengisi Form Asesmen Survey Lingkungan Belajar secara daring, yang bertujuan untuk mengetahui, memetakan bagaimana sebenarnya sikap, tindakan, pemikiran guru dan kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di sekolahnya.  Diharapkan dari hasil ANBK ini, terpetakan mutu seluruh sekolah di Indonesia, sehingga dapat diambil kebijakan dan tindakan yang tepat untuk memberikan bantuan, fasilitas, program untuk meningkatkan mutu tiap sekolah.
Try Out ANBK dan Pendalaman Materi ANBK
Salahsatu strategi dalam persiapan menuju pelaksanaan ANBK, di beberapa kabupaten/kota di selenggarakan Kegiatan Try Out Berbasis Komputer (TOBK) ANBK. Contohnya di Kota Tangerang, TOBK ANBK dilaksanakan pada pada 13-14 Â September 2021, yang difasilitasi langsung oleh Dinas Pendidikan Kota. Kegiatan ini tujuannya adalah sebagai uji coba yang diberikan pada siswa. Soal Try Out disusun oleh dinas pendidikan berdasarkan SKL dan kisi-kisi ANBK. Dengan Try Out itu, diharapkan siswa semakin siap untuk menghadapi ANBK. Dalam mengerjakan soal-soal TOBK ANBK ini selain diikuti oleh peserta ANBK yang telah terpilih, juga diikuti seluruh siswa kelas 8 secara daring, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Diharapkan seluruh siswa kelas 8, paling tidak, mengenal model-model soal ANBK.
Ditingkat sekolah,untuk memupuk kesiapan siswanya menghadapi ANBK, beberapa sekolah mengadakan program 'Pendalaman Materi ANBK'khusus bagi siswa yang terpilih mengikuti ANBK. Seperti di SMP Islamic Centre- Kota Tangerang, Dalam tiap minggu jelang pelaksanaan ANBK, disediakan waktu Tiga jam untuk 'Pendalaman Materi ANBK'.
Simulasi sekaligus Gladi Bersih ANBK
Kementrian Pendidikan dan Ristek Sendiri menjadwalkan Simulasi sekaligus Gladi bersih jelang pelaksanaan ANBK untuk seluruh tingkat sekolah. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh sekolah siap Jelang pelaksanakan ANBK. Siap dalam sarana prasarana penunjang ANBK maupun kesiapan siswanya.  Dikota Tangerang, Simulasi sekaligus Gladi bersih persiapan ANBK terselenggara usai kegiatan  TOBK ANBK, tepatnya 15-16 Desember 2021. Dalam pelaksanaan Simulasi  dan Gladi bersih ANBK tersebut, tiap sekolah di tingkat SMP (baik negeri maupun swasta) secara mandiri menyiapkan sarana prasarana antara lain berupa Laboratorium Komputer untuk 45 peserta ANBK dengan spesifikasi tertentu,  menyiapkan jaringan internet yang memadai untuk mendukung akses pada ANBK, serta team IT yang handal. Bagi sekolah yang memang sudah  memiliki sarana dan prasarana tersebut mungkin tidak masalah, tapi yang belum punya, tentu ini jadi 'pekerjaan rumah' yang harus ada solusinya. Ketersediaan anggaran, rasanya mutlak untuk memenuhi itu semua.
Pelaksanaan ANBKÂ
Setelah menempuh serangkaian persiapan ANBK, tibalah saatnya berhadapan dengan masa pelaksanaan ANBK. Untuk tingkat SMP, ANBK telah dilaksanakan sejak tanggal 4-7 Oktober 2021. Umumnya, Tiap sekolah membentuk Panitia ANBK. Dikota Tangerang, pengawas ANBK bukan dari internal sekolahnya, tapi dari sekolah lain (mengawas silang). Karenanya, tiap sekolah menyiapkan-menugaskan beberapa Gurunya untuk mengawas di sekolah lain (min.2 orang), mirip ketika zaman UNBK dulu. Beberapa dokumen administrasi  disiapkan untuk keperluan tersebut.
Bagi sekolah yang hanya memiliki satu lab.komputer dengan kapasitas 15 komputer aktif, dapat melaksanakan ANBK dalam satu hari dengan Tiga Sesi (07.30-16.30), bagi yang memilki Dua Lab.kom dengan masing masing memiliki 15 komputer aktif, dapat melaksanakan ANBK dalam satu hari dengan 2 Sesi (07.30-12.50), sementara bagi sekolah yang memiliki Tiga Lab.kom/memiliki 45 komputer aktif untuk ANBK, dapat melaksanakan ANBK dalam sehari dengan hanya 1 Sesi (07.30-09.40). ANBK itu sendiri berlangsung 2 hari di tiap sekolah, sesuai jadwal yang ditentukan. Bila dalam jadwal yang telah ditentukan ada kendala, sehingga ANBK gagal terlaksana, maka ANBK akan diulang kembali.
Dinamika Persiapan-Pelaksanaan ANBK
  Kejujuran dalam mengisi seluruh soal ANBK  oleh semua peserta ANBK (Siswa, Guru dan Kepala Sekolah)sesuatu yang diharapkan dalam program ANBK. Hal ini semata- tujuannya untuk memetakan mutu sebuah sekolah, yang nantinya akan diambil langkah yang tepat, khususnya oleh perintah dalam merekontruksi, mengembangkan, mensupport dengan berbagai program yang tepat bagi tiap sekolah.  Tujuan baik ini menjadi tak sederhana, ketika tiap sekolah berpikir bagaimana nanti kalau dari hasil ANBK  sekolahnya mendapat pridikat "sekolah Kurang bermutu/Tidak bermutu ?".
Dalam situasi masa pandemic Covid-19 dengan segala keterbatasan dan pembatasan dalam proses Kegiatan Belajar mengajar,tiap sekolah wajar jika sangat khawatir dengan hasil ANBK, khususnya Hasil ANBK dari unsur Siswanya. Pemilihan Peserta ANBK (unsur siswa) yang dipilih secara random oleh pusat dari tiap sekolah, menjadi momok tersendiri dalam kekhawatiran tersebut. Banyak Siswa yang terpilih secara random tersebut, siswa yang secara nilai akademik di sekolahnya rendah, kurang disiplin, bahkan ada siswa yang terpilih tapi sudah pindah sekolah. Situasi ini menambah  kekhawatiran sekolah. Sekolah  yang dikenal 'bagus' dalam hal akademik dan sarana prasarana pun tetap merasa khawatir akan hasil ANBK. Apalagi sekolah sekolah yang dari segi akademik dan dukungan sarana prasarananya kurang memadai?, bisa dibayangkan, tingkat kekhawatirannya jauh lebih tinggi, dan tentu dengan segala daya (walau dengan terpaksa) menyiapkan segala sesuatunya untuk terlaksananya ANBK. Bagi sekolah yang 'mampu', tak jarang mengadakan program 'pemantapan'/Pendalaman Materi ANBK bagi Siswa terpilih ANBK.
Sejak di gelar TOBK ANBK, sudah dapat terlihat mana sekolah yang benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk pelaksanaan ANBK. Walau hasil (nilai/score) TOBK ANBK Â bisa dibilang belum sesuai harapan, tapi dari data tersebut dapat dilihat juga tingkat partisipasi dari peserta tiap sekolah. Hal ini menjadi ukuran pula, kesiapan serta 'perhatian' tiap sekolah menghadapi ANBK. Ditahap ini, ketika data hasil TOBK ANBK nya di publish, bisa jadi beberapa sekolah merasa keberatan Karena alasan "khawatir Citra Sekolah menjadi tidak baik ".
Dalam mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan ANBK, inipun bukan hal yang sederhana. Bagi sekolah yang memang sebelumnya sudah didukung oleh sarana --prasarana yang dibutuhkan, mungkin tidak terlalu bermasalah, tapi bayangkan bagi sekolah yang sebelumnya mungkin sarana-prasaranya masih kurang memadai atau bahkan belum sama sekali memiliki?. Belum memiliki Laboratorium Komputer? Atau memiliki lab.komputer tapi perangkat komputernya sudah tidak kompatibel/bahkan sudah rusak, belum memilki jaringan internet yang memadai, ketiadaan Teknisi IT, dll, ini jadi tantangan tersendiri bagi tiap sekolah.
 Â
Dengan segala dinamika yang ada, di tengah masa pandemic Covid-19 yang masih mendera, ANBK untuk tingakt SMP sudah dilaksanakan. Tinggal menunggu pengumuman, untuk mengetahui hasilnya. Harap tenang semua. He..he..
Hendra Wijaya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Islamic Centre-Kota Tangerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H