Memahami fakta ada sosok manusia dengan segala keunikan seperti Prof. Dr. Ibrahim Abdullah, MSc, mungkin agak sulit. Bahkan kalau tidak sadar dan sabar kita akan menjudge dengan dalih stereotif  awam yang sudah mapan.Â
"Orang ga jelas lah, Bid'ah lah", dan kutukan lainnya. Bagiku,  mengenal Prof. Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc pasca membaca Novel Kiyai Ibrahim dan kerukunan Agama karya Iwan Setiyono Moelyono  seperti  mempertemukan kembali dengan para leluhurku, dengan guru-guru dan kyai-kyai ku. Jika saja dapat merasakan 'kegaduhan ontologis' dengannya, itu berkah bagiku. Di ujung tulisan izinkan aku memanggil Prof. Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc  tidak lagi dengan sapaan Pa Suparman tapi dengan sapaan agak  mengandung filosofis dan berbau karya sastra: Kiyai Ibrahim. Mohon di izinkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H