Setelah mandi. Terhidang makanan special pesanan kami. Serabi, Tempe Goreng, Golono, Tahu Lamping, Hucap Kuningan dan air Teh hangat yang segar. Kami memang sudah memesan ke paman makanan itu sebelum pulang kampung, untuk disajikan saat kami datang. Kami tancap gas, melahap berbagai hidangan itu satu persatu. Tiap sekali santap, setelahnya tak henti keluar kata “Alloh huakbar..! lezato..!”. kataku sambil perlahan mengeleng-gelengkan kepalaku. Makanan itu sederhana tapi rasa surga bagi kami.
Suasana teduh- riang, menemani kami. Kami menuruni jurang dengan seru, menuju sungai yang berada di bawahnya. Sampailah kami di tepi sungai. ”ow...!” desisku saat kaki ku menginjak pasir lumpur di tepi sungai . Mataku menatap binar seluruh kenampakan yang ada. Air sungai yang mengalir cukup deras kecoklatan, batu-batu karang yang kokoh di tepi sungai-di tengah sungai, batu-batu vulkanik besar –kecil bertebaran di pinggir-pinggir sungai, pohon pohon kelapa, pohon-pohon pisang melambai-lambai,dan pemandangan alam pegunungan yang luar biasa indahnya.
Rabi dan Rama berlarian di tepi sungai, mencoba ke tengah sungai lewat batu-batu karang, walau akhirnya byur...,nyebur. Aku berteriak teriak mengingatkan mereka untuk berhati-hati. Kami sangat senang. Bermain pasir lumpur sungai, bermain batu luluncatan, lomba melembar batu, lomba menangkap ikan kecil jadi menu hiburan kami di sungai. Seorang penduduk terlihat sedang ngalintar, mejaring ikan dengan rengkepdi tengah sungai, menambah semarak suasana. Acara disungai ku tutup dengan pupsdi tengah sungai. Rasanya...amazing...dahsyat...he..he...