"Kamu ngomong apa?" tanya Ayah.
Tidak ada yang percaya kepadaku. Sosok seperti Gilang itu mendekatiku sambil terus tertawa. Aneh! Tidak ada yang sadar kalau Gilang terus tertawa seperti ini. Tidak ada yang bisa membedakan mana Gilang dan bukan!
Aku tak sadarkan diri kembali. Sampai terdengar suara Ibu menangis. Saat aku menyadari kalau sudah banyak petugas di sekitarku. Salah seorang sedang memegangi seorang anak laki-laki yang tak berhenti tertawa-tawa. Aku tahu suara siapa itu. Kuperhatikan. Seorang anak terduduk, matanya menatap tajam ke arahku sambil memanggilku, "Kakak.. hihihi.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H