Mohon tunggu...
Rabea Merry
Rabea Merry Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu Tersayang, Ibu Tercinta

13 Agustus 2016   20:24 Diperbarui: 13 Agustus 2016   20:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat jelas kerutan di wajahmu

Terpampang nyata uban di kepalamu

Tak dapat disangkali melemahnya tenagamu

Ibu tersayang, ibu tercinta

Rona wajahmu selembut sutra

Tatapan matamu setajam silet

Kepalan tanganmu sekuat besi

Ohhh....Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta

Cinta kasihmu memberi kesejukan bagiku

Ketegasanmu memberi ketenangan bagiku

Perintahmu memberi kedamaian bagiku

Kaulah...... Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta

 Aku bangga padamu

Aku salut padamu

Aku menghormatimu

Engkau pujuaanku.....Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta

Namun mengapa akhir-akhir ini, engkau sulit dimengerti?

Wibawamu seperti  menyulitkan anak-anakmu

Engkau seperti ingin disanjung-sanjung

Ohhh....Ibu ku sayang, ibu ku tercinta

Kiranya hari-hari mu dipenuhi kesenangan

Kiranya hari-hari mu dipenuhi kebahagiaan

Kiranya hari-hari mu dipenuhi kesukacitaan

Untuk mu Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta

Saatnya engkau berhenti bekerja

Tenangkan diri dan menikmati hidup

Serahkanlah semuanya kepada anak-anakmu

Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun