Terlihat jelas kerutan di wajahmu
Terpampang nyata uban di kepalamu
Tak dapat disangkali melemahnya tenagamu
Ibu tersayang, ibu tercinta
Rona wajahmu selembut sutra
Tatapan matamu setajam silet
Kepalan tanganmu sekuat besi
Ohhh....Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta
Cinta kasihmu memberi kesejukan bagiku
Ketegasanmu memberi ketenangan bagiku
Perintahmu memberi kedamaian bagiku
Kaulah...... Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta
 Aku bangga padamu
Aku salut padamu
Aku menghormatimu
Engkau pujuaanku.....Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta
Namun mengapa akhir-akhir ini, engkau sulit dimengerti?
Wibawamu seperti  menyulitkan anak-anakmu
Engkau seperti ingin disanjung-sanjung
Ohhh....Ibu ku sayang, ibu ku tercinta
Kiranya hari-hari mu dipenuhi kesenangan
Kiranya hari-hari mu dipenuhi kebahagiaan
Kiranya hari-hari mu dipenuhi kesukacitaan
Untuk mu Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta
Saatnya engkau berhenti bekerja
Tenangkan diri dan menikmati hidup
Serahkanlah semuanya kepada anak-anakmu
Ibu ku tersayang, ibu ku tercinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H