Tempat pertemuan yang menjadi perjumpaan awal kami juga termasuk unik sebab pertemuan itu bukan terjadi di rumah mewah ataupun di restoran mahal tetapi terjadi di warung tenda “Sedap Malam” kampung solor pusat makanan yang ada di kota Kupang. Menunya pun termasuk unik yaitu kerang asam manis dan ikan bakar. Sambil bercerita dari hal-hal ringan sampai sejarah berdirinya kompasiana dan rencana pembentukan komunitas kompasianer di Kupang.
Percakapan yang menarik dan asik untuk disimak disertai canda tawa, membuat kami lupa waktu sehingga pemilik warung harus bolak-balik ke meja kami dan mengusir secara halus. Syukurnya kami masih memiliki kepekaan sehingga kami harus mengakhiri Kopdar pertama tersebut dengan janji akan bertemu dalam acara kompasiana nangkring bersama BKKBN. Luar biasa perjumpaan dan perbincangan yang unik namun memberikan banyak inspirasi untuk menulis.
Saya yakin bahwa pertemuan yang disertai dengan ketulusan akan melahirkan persahabatan dan persaudaraan yang indah. Begitu juga passion yang sama akan menyatukan kami dalam visi yang sama yaitu memyebarkan virus menulis ke setiap pelosok negeri ini. Dan saya percaya bahwa di setiap pertemuan yang baik pasti akan ada pembelajaran dan hasil yang baik juga.
Keikutsertaaan dalam acara kompasiana nangkring bareng BKKBN membawa kesan yang unik juga. Uniknya bisa berkenalan dengan orang-orang baru dan langsung akrab bahkan serasa seperti saudara baru. Tidak pernah membayangkan orang-orang yang akan saya temui dalam acara ini. Saya sempat berpikir bahwa acara ini pasti akan dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan anak-anak sekolah tingkat SLTA. Karena tema yang diangkat “Nikah usia ideal meraih masa depan cemerlang”. Sempat membayangkan juga bahwa acara seperti ini biasanya monoton dan kurang menarik.
Namun semua pikiran saya salah sebab dalam acara ini saya bertemu dengan teman-teman kompasianer dari berbagai latar belakang pekerja. Acara yang dikemaspun sangat menarik dan tidak membosankan. Mas Nurul sebagai moderator dalam acara ini, sangat lugas memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada nara sumber. Para nara sumberpun sangat menguasai bidangnya sehingga dapat memberikan jawaban-jawaban yang tepat dan praktis kepada para peserta.
Sehingga pelaksanaan acara nangkring ini terbilang sukses karena terpenuhinya peserta yang ditargetkan. Nara sumber terdiri dari bapak Surya Chandra (Kepala BKKBN Pusat), Ibu Yohana (Assisten 1 Setda Propinsi NTT mewakili Gubernur NTT), drg. Jefry Yap.M.Kes (Ketua STIKES Citra Husada Mandiri Kupang), Rendy (Duta GenRe Kupang). Beberapa stagmen dari bapak Surya Chandra (Kepala BKKBN Pusat) sangat menarik. Beliau mengatakan bahwa “menikahlah karena berencana bukan karena bencana”, beliau juga mengatakan bahwa “ kompetensi yang tinggi bisa didapat dari pendidikan namun karakter yang baik hanya bisa didapat melalui revolusi mental”.
Dan diakhir acara ini, beliau mengajak generasi muda agar mau menjadi generasi berencana “GenRe”. Dengan slogan dari “GenRe adalah adalah generasi yang berani mengatakan tidak kepada sex, tidak kepada pernikahan dini dan tidak pada narkoba.” Suatu pernyataan yang tegas, lugas dan logis. Jika ingin mendapat masa depan gemilang maka harus berani menolak free sex, berani merencanakan pernikahan dan berani melawan narkoba. Hal-hal positif ini harus terus disebarkan agar generasi berencana ini dapat meraih masa depan cemerlang.
Generasi yang memiliki ketahanan mental dan intelektual yang bagus. Sepanjang acara berlangsung saya terus menyimak dengan baik dan kembali bersyukur karena acara yang baru pertama kali diadakan oleh kompasiana ini terbilang unik dan banyak manfaatnya. Saya merasakan manfaat dalam mengikuti kegiatan ini, selain menambah wawasana, sahabat baru, jejaring dan juga saya rasakan roh menulis semakin kuat dalam diri saya. Saya kembali termotivasi untuk menulis dan menuangkan ide-ide yang ada mulai dari yang sederhana. Dan saya berkomitmen untuk terus mengembangkan diri melalui tulisan.
Acara kompasiana nangkring bareng BKKBN di tutup dengan kuis yang dipandu oleh Bang Rizky C Saragih. Dengan gayanya yang santai dan sedikit kocak acara ini menjadi meriah dan seru. Banyak yang mendapat hadiah dari acara kuis ini termasuk saya. Bersyukur sekali hahahahahahaha. Setelah semua rangkaian acara selesai, perasaan saya senang sekali, bukan karena mendapat hadiah sebagai pemenang kuis namun karena ada kesempatan belajar dan bertemu dengan teman, sahabat dan saudara baru. Ada sharing yang saling menguatkan, ada masukan-masukan dan ide-ide bagus yang dibagikan. Ada rencana-rencana baru yang dapat di realisasikan dalam waktu dekat. Sungguh ini adalah awal yang unik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Persahabatan yang sudah terjalin terus berlanjut hingga duduk-duduk sambil ngobrol santai ditepi laut dalam suasana persaudaraan yang indah. Passion dan Visi yang sama bahwa kami sama-sama menyukai tulisan dan menulis menghantar kami dalam percakapan dan diskusi-diskusi menarik. Kesamaan itu menghantarkan kami pada perbincangan-perbincangan yang lebih dalam dan bukan sekedar basa-basi. Mulai ada keterbukaan diantara kami kompasianer bersama penggelola (Mas Nurul, Kang Pendi & Bang Rizky).
Saling mewawancaraipun terjadi, ide-ide segar mulai terlontar dan ingin secepatnya dituangkan ke dalam tulisan. Bagi saya, yang sangat menarik adalah ketika Mas Nurul dan Kang Pendi, bertanya tentang pengalaman saya ketika keluar dari Timor Timur (Timor Leste sekarang). Mengapa saya katakan menarik? Karena sebenarnya pengalaman ini sudah saya kubur dan hapus dari ingatan saya karena sesungguhnya ini seperti pil pahit yang saya telan.