Mohon tunggu...
Akhmad GilangRamadhan
Akhmad GilangRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

hobi saya yaitu menggambar, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Sifat dan Karakter yang Dimiliki oleh Santri yang Hidup di Pesantren Terjadi Bullying

3 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 3 Juni 2022   08:16 2415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bullying ini tidak ada keuntungan bagi kita melainkan sangat merugikan bagi kita. Munculnya rasa depresi, stress, cemas, takut, dan berbagai macam rasa yang negatif dalam tubuh kita muncul karena adanya bullying. Bahkan ada yang tidak mau kembali ke pesantren atau minta berhenti menuntut ilmu ke pesantren karena bullying.

Adapun salah satu cara agar mengurangi tingkatan bullying di pondok pesantren yaitu melakukan sosialisasi terhadap santri tentang apa saja dampak bullying terhadap sifat psikologinya. Tujuan sosialiasi diadakan supaya santri mempelajari dan mengetahui bahwa bullying itu merugikan. Kemudian ada cara lagi yaitu setiap asrama di pesantren harus ada orang yang pintar mengatasi pembullyan. 

Seperti mengadakan ustad atau ustadzah yang lulusan psikologi atau bimbingan konseling. Fungsinya yaitu meningkatkan pengawasan perlakukan santri. Selain itu, santri bisa menceritakan segala masalah yang dialami olehnya agar kalau punya masalah tidak dipendam dalam -- dalam. Apapun solusinya bisa diatasi bersama dengan musyrif atau musyrifah.

Maka dari itu, semua orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda -- beda. Pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Seharusnya kita meniru kelebihan yang dimiliki oleh seseorang bukannya saling iri kemudian membullinya. Kecuali timbul rasa iri kemudian munculnya rasa semangat ingin menirunya. Dan manusia juga punya kekurangan, kita harus menghargai dan memaklumi kalau manusia pasti punya kekurangan. Bukannya memiliki kekurangan kemudian ingin membullynya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun