Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Review Ceramah Maulid Nabi Dr. KH. Syahrir Nuhun, Lc., M. Th.I

28 September 2024   17:00 Diperbarui: 28 September 2024   17:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Dr. KH. Syahrir Nuhun, Lc., M. Th.I di Masjid Al-Khabir AURI

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum penting untuk kita merenungkan kembali betapa besar nikmat kelahiran beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sebagai wujud rasa syukur atas nikmat ini, kita diwajibkan untuk menceritakan serta mempelajari kehidupan dan akhlak mulia Rasulullah SAW. Kecintaan kepada beliau tidak hanya diwujudkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan nyata dengan meneladani perilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari. 

Meski terdapat beberapa hal yang khusus dilakukan oleh Rasulullah dan tidak bisa kita tiru, banyak pula teladan beliau yang harus kita ikuti, terutama dalam hal kesederhanaan, kebaikan, dan kasih sayang terhadap keluarga serta sesama. Dengan demikian, mencintai Rasulullah SAW berarti meneladani akhlak beliau dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan, demi meraih ridha Allah SWT.

Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebuah peringatan, tetapi momen untuk merenungkan makna besar kelahirannya sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Melalui rasa syukur kepada Allah dan kecintaan kepada Rasulullah, kita diajak meneladani akhlak mulia yang beliau contohkan. Bagaimana seharusnya kita mengungkapkan rasa syukur itu? Dan apa saja konsekuensi mencintai Nabi? Simak pembahasan lengkapnya dalam video berikut, di mana kita akan mendalami alasan-alasan penting di balik peringatan Maulid Nabi dan bagaimana kecintaan kita kepada beliau bisa membawa kita menuju surga.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun