Setiap Jumat sore setelah jam pelajaran terakhir, wali kelas XI.2 MAN 1 Kota Parepare rutin mengadakan evaluasi mingguan. Kegiatan ini dirancang untuk mengevaluasi perkembangan akademik dan perilaku siswa, sekaligus memperkuat hubungan antara guru dan siswa dalam suasana yang santai namun penuh makna.
Pada hari Jumat sore, tanggal 6 September 2024, setelah jam pelajaran terakhir, wali kelas XI.2 MAN 1 Kota Parepare mengadakan kegiatan evaluasi mingguan bersama anak-anak di kelasnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau kembali perkembangan akademik, perilaku, serta kepatuhan terhadap peraturan kelas dan sekolah selama satu minggu terakhir.
Suasana pertemuan berlangsung santai namun tetap serius. Wali kelas membuka pertemuan dengan menyampaikan beberapa pengumuman penting terkait kegiatan sekolah yang akan datang, serta memberi apresiasi kepada siswa-siswi yang telah menunjukkan peningkatan dalam prestasi dan kedisiplinan.
Meskipun tidak semua siswa dapat hadir, evaluasi ini tetap berlangsung dengan baik dan penuh makna. Dari total 18 siswa-siswi di kelas XI.2, sembilan di antaranya hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Nur Annisa Rahman, Taruk, Nur Fadilah Syaputri T, Ridha Amanda, Safitra, Rasti Sikki, Nurjannah J, Hasmar, dan Zuhri. Beberapa siswa lain berhalangan hadir karena alasan tertentu. Salah satunya adalah Zuhri, yang sempat mengikuti pertemuan selama beberapa menit sebelum meminta izin untuk melatih barisan di SMP 6.
Meski jumlah peserta terbatas, pertemuan ini tetap berjalan lancar. Wali kelas memanfaatkan momen ini untuk memberikan arahan serta motivasi, menciptakan suasana yang akrab dan penuh kehangatan, seakan mengingatkan mereka bahwa evaluasi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian penting dari proses pembentukan karakter dan prestasi mereka. Selanjutnya, wali kelas memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berbicara dan menyampaikan pendapat mereka tentang apa yang telah mereka capai selama minggu tersebut, serta kendala yang mereka hadapi. Beberapa siswa dengan antusias menceritakan pengalaman belajar mereka, sementara yang lain berbagi tentang kesulitan yang mereka temui, baik dalam hal pelajaran maupun interaksi dengan teman sebaya.
Setelah mendengarkan cerita dan pengalaman pribadi para siswa, wali kelas kemudian mengarahkan diskusi ke aspek yang lebih struktural, yaitu evaluasi peran dan tanggung jawab setiap siswa dalam struktur organisasi kelas XI.2. Inti dari pertemuan ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana tugas-tugas tersebut dijalankan dan memastikan bahwa setiap peran telah dilaksanakan dengan baik, karena keberhasilan dalam mengemban tanggung jawab ini menjadi fondasi bagi kelancaran kegiatan sehari-hari di kelas.
Sebagai pemimpin kelas, ketua kelas memiliki peran penting dalam mengoordinasi seluruh kegiatan kelas, menyampaikan informasi dari guru, mengumpulkan tugas kelompok, serta menjaga kedisiplinan. Dalam pertemuan ini, ketua kelas berbagi pengalaman tentang tantangan dalam mengelola berbagai kegiatan sekaligus memastikan semua anggota kelas terlibat aktif.
Sekretaris kelas, yang bertugas mencatat kehadiran siswa dan guru, mengatur jadwal pelajaran dan kegiatan, serta menyimpan dokumen penting, juga mendapat perhatian khusus. Wali kelas memberikan apresiasi atas ketelitian dan tanggung jawab yang telah ditunjukkan oleh sekretaris dalam memastikan segala sesuatunya berjalan lancar dan terorganisir dengan baik.
Wakil ketua kelas, yang bertugas memanggil guru pada jam pelajaran berikutnya serta memastikan teman-temannya kembali ke kelas tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, juga diberikan kesempatan untuk berbicara. Ia mengakui bahwa tugas ini membutuhkan ketelitian dan ketepatan waktu, serta dukungan dari seluruh siswa agar tidak ada yang tertinggal.
Bendahara kelas, yang bertugas mengelola keuangan kelas secara transparan, menagih iuran sukarela, mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta melaporkan kondisi keuangan kelas, juga diberikan kesempatan untuk melaporkan tugasnya. Wali kelas menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas ini, mengingat kepercayaan yang diberikan oleh teman-temannya.
Seksi keagamaan, yang bertugas mengarahkan siswa untuk melaksanakan shalat Zuhur atau Jumat di masjid, serta mencatat kehadiran teman-teman, menerima arahan untuk terus mengingatkan pentingnya menjalankan ibadah dengan konsisten. Wali kelas menggarisbawahi bahwa tugas ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mendukung pembentukan karakter spiritual siswa.
Seksi kebersihan, yang bertanggung jawab menjaga dan mengontrol kebersihan kelas, memastikan ketersediaan alat kebersihan, serta mengatur jadwal membersihkan kelas, melaporkan keberhasilan mereka dalam menjaga lingkungan belajar yang nyaman. Wali kelas menekankan bahwa kebersihan merupakan tanggung jawab bersama dan peran seksi kebersihan sangat vital dalam hal ini.
Terakhir, seksi keamanan, yang bertugas mengontrol kehadiran siswa agar tidak terlambat, melaporkan ketidakhadiran guru, serta mengamankan barang-barang milik kelas, juga diberikan kesempatan untuk berbicara. Mereka berbagi bagaimana tantangan menjaga disiplin dan keamanan kelas, terutama dalam memastikan semua siswa hadir tepat waktu dan tidak ada barang yang hilang.
Melalui evaluasi ini, wali kelas berupaya menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kerjasama, dan disiplin di antara para siswa. Setiap siswa didorong untuk melihat peran mereka bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta berkontribusi positif terhadap kelas dan sekolah. Dengan demikian, pertemuan ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi, tetapi juga sebagai ajang pembelajaran dan pembentukan karakter yang bermanfaat bagi masa depan siswa.
Selain memberikan evaluasi, wali kelas juga tidak lupa memberikan nasihat yang penuh makna kepada siswa-siswinya. Beliau menekankan pentingnya menjunjung tinggi sopan santun terhadap guru, sebuah nilai yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Wali kelas mengingatkan bahwa setiap kali bertemu dengan guru, para siswa hendaknya mendahului dengan menyapa, mengucapkan salam, dan mencium tangan sebagai bentuk penghormatan.
wali kelas juga menegaskan bahwa setelah setiap jam pelajaran berakhir, seluruh siswa wajib memberi hormat kepada guru dengan bersalaman dan mencium tangan guru. Menurutnya, keberkahan ilmu tidak hanya terletak pada apa yang diajarkan, tetapi juga pada hubungan yang baik dan penghargaan terhadap guru. Dengan sikap hormat yang tulus, siswa-siswi diharapkan dapat meraih keberkahan dalam ilmu yang mereka pelajari, serta menciptakan suasana belajar yang penuh kebaikan dan keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H