Merekalah yang bertanggungjawab menggunakan uang rakyat di APBD untuk biaya Corona. Merekalah yang bertanggungjawab memutuskan anak-anak kita sekolah tatap muka atau daring. Â Merekalah yang meneken aturan denda bagi warga yang ketahuan tidak memakai masker. Lalu sekarang? Mereka memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat kepada mereka bermasalah.
Kedua, masyarakat akhirnya bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh aparat terkait dengan pemandangan kumpul-kumpul politik yang tidak menggunakan protokol itu? Masalahnya, di tempat lain, polisi bersama Pol PP gencar menggelar razia masker di banyak titik jalan. Pemandangan ini berbeda saat mereka mengawal calon menuju kantor KPU. Mereka seperti tidak berbuat apa-apa.
Ketiga, ini penting. Tahapan Pilkada masih cukup panjang. Potensi pengumpulan massa oleh politisi masih ada terutama di masa kampanye nanti. Semua pihak harus satu komitmen menekan kasus Covid-19. Karena apa? Karena kita sudah kadung menggelontorkan ratusan miliar untuk virus ini.Â
Jangan sampai pengorbanan uang yang tidak sedikit plus kesabaran masyarakat menjalankan aturan, rusak seketika oleh tahapan-tahapan Pilkada ini. Pilkada tetap penting, tetapi menjamin kesehatan masyarakat adalah hal penting lainnya. Karena itu Pilkada harus diatur denga ketat. Show of  force politisi dengan menghadirkan banyak pendukung harus dibatasi. Dengan cara itu kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah soal Covid-19 ini tidak surut. Salam...  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H