Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa: Masih tentang Kata Ulang Berubah Beraturan

1 Oktober 2020   12:30 Diperbarui: 1 Oktober 2020   12:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam akunnya, Kompasianer Evi Liukwisana Wati membahas topik yang berjudul "Kata Ulang Berubah Beraturan". Sumbernya adalah Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas-Daftar kata bahasa Indonesia yang selalu dalam bentuk berulang.

56 Kata Ulang Berubah Beraturan

Menurut Evi, kita (pengguna bahasa Indonesia) sering bingung tentang penulisan kata ulang berubah beraturan ketika menulis novel, cerita ataupun berita. Lalu di bawah tulisannya ia menulis 56 kata ulang berubah beraturan. Ia pun mengakhirinya dengan meminta teman-teman (Kompasianers) untuk   dapat menambahkan daftar kata ulang berubah beraturan yang lainnya. Evi mengaku masih belajar menulis dan terkadang masih terdapat kesalahan dalam penulisannya.

Contoh kata ulang berubah beraturan yang ditampilkan Evi adalah:

(1) asal-usul

(2) bolak-balik

(3) carut-marut

(4) celingak-celinguk

(5) cengar-cengir

(6) cerai-berai

(7)cikal-bakal

(8) colak-colek

Menurut saya, yang ditulis Evi benar. 56 kata yang didaftarkan Evi baru sebagian kecil. Yang lainnya masih banyak.

Supaya kita tidak keliru menulis kata ulang berubah beraturan untuk sebuah novel, cerita maupun berita, jalan keluar terbaik adalah menghafalnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Jalan keluar yang terbaik lagi adalah membeli Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa atau Badan Bahasa. Bila ada KBBI, dan kita tidak yakin dengan hafalan kita, kita dapat mencarinya di KBBI itu. Pasti dengan menjadikan KBBI sebagai rujukan, kita tidak akan keliru dalam memilih atau menulis kata.

Demikian yang dapat saya tambahkan setelah membaca tulisan Evi Liukwisana Wati.    

Manado, 1 Oktober 2020

Oleh Richard Tuwoliu Mangangue

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun