(2) Presiden Jokowi ketika ditanyakan soal pencalonan anaknya, menjawab demiikian, “Pemilihan kepala daerah merupakan sebuah kompetisi bukan penunjukan. Dalam sebuah kompetisi terdapat pemenang dan juga ada pihak yang kalah. Kemenangan Gibran akan ditentukan oleh masyarakat. Jadi, harus dibedakan antara kompetisi dengan penunjukan. Pencalonan Gibran adalah keinginannya sendiri. Pilkada adalah sebuah kompetisi. Dalam kompetisi seorang calon bisa menang, bisa kalah. Jadi, terserah rakyat yang memiliki hak pilih. Siapa pun punya hak memilih dan dipilih," jelas Jokowi. “Kalau rakyat tidak mau memilih gimana. Jadi, sekali lagi ini kompetisi bukan penunjukan. Tolong dibedakan."
(3) Lihatlah ke Amerika Serikat. Di negara super power itu kita pasti mengenal marga Bush. Yang pertama adalah sang ayah, George Herbert Walker Bush. Beliau terpilih menjadi Presiden ke- 41 Amerika Serikat (1989-1993). Untuk membedakan namanya dengan anak sulungnya yang menjadi Presiden ke-43 AS, George Walker Bush, G. H. W. Bush disebut Bush senior. oleh para jurnalis ; George Walker Bush adalah Presiden ke-43 AS (2001-2009);. G.W. Bush juga pernah menjadi Gubernur ke-46 Texas (1995-2000); Jeb Bush, anak ke-3 Bush senior, menjadi Gubernur Florida (1999-2007).
Peter Schweizer adalah seorang jurnalis investigasi, penulis novel, konsultan politik, dan penulis buku biografi keluarga Bush bersama Rochelee Schweizer. Judul bukunya adalah The Busher: Portrait of a Dynasty (2004). Di dalam bukunya, Peter Schweizer menulis bahwa keluarga Bush adalah “dinasti politik paling sukses dalam sejarah Amerika Serika”.
Ternyata, dinasti polititk tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat yang sering disebut sebagai negara paling demokratis di dunia. Di Amerika Serikat saja dinasti politik bisa, kenapa di Indonesia tidak bisa.
Jadi, sangatlah tepat argumen yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa pemilihan kepala daerah merupakan sebuah kompetisi bukan penunjukan. Dalam kompetisi ada pemenang dan ada pihak yang kalah. Kemenangan GRR akan ditentukan oleh masyarakat. Apakah rakyat akan memilihnya atau tidak, kita tunggu tanggal mainnya.
Oleh Richard Tuwoliu Mangangue
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H