Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Untuk Apa Ada Sekolah tetapi yang Mengajar Orangtua Sendiri?

21 Juli 2020   09:00 Diperbarui: 6 Agustus 2020   13:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah saya amati dengan saksama, ternyata anak saya lebih jago daripada saya dalam mengutak-atik HP. Padahal, dia tidak memilikinya. Dia hanya meminjam HP saya. Saat hari Sabtu dan Minggu, saya memberinya waktu satu jam di pagi hari dan di sore hai untuk memakainya. 

Mengapa dia lebih jago? Bisa jadi mata pelajaran komputer yang telah dipelajarinya sejak kelas 1 SD, berpengaruh terhadap kemampuannya mengutak-atik HP itu. 

Tentu saja hal itu masuk akal karena hingga kini dia sudah 4 tahun belajar komputer. Saat ini dia sudah berada di tahun ajaran baru. Jadi, dia sudah duduk di kelas 5C SD1 Eben Haezar Manado.

Karena sering belajar daring, kuota sering cepat habis. Semula saya pikir, ini gara-gara belajar daring itu. Namun, setelah mencoba menganalisisnya, saya berkesimpulan, tidak mungkin karena belajar daring, kuota cepat habis. Mengapa? Karena sebelumnya saya sudah mengisi kuota dua kali lipat lebih banyak.

"Maafkan saya, Ayah."

Saya mencurigai anak saya. Pasti dia yang menghabiskannya karena beberapa kali HP saya sering tidak ada di tempat yang biasa saya gunakan untuk menaruhnya. 

Saya sering memarahinya, mengapa tidak patuh terhadap aturan untuk bermain HP hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Akhirnya, seperti biasa yang dilakukannya, dia berucap, "Maafkan saya, Ayah."

Saya pun memaafkannya.

Namun, keesokan harinya, dia mengulangi lagi perbuatannya. Kemudian saya memarahinya lagi. Dia pun meminta maaf lagi. Hari-hari berikutnya, dia mengulangi lagi perbuatannya. Lalu meminta maaf lagi setelah saya memarahinya.

"Kamu cuma bisa minta maaf, tetapi sesudah itu bikin lagi, dan minta maaf lagi," kata saya jengkel karena anak saya tidak bisa lepas dari HP. Diberi kesempatan untuk bermain selama satu jam, dia minta dua jam, lalu tiga jam, dan seterusnya.

Lalu saya pun menginterogasi anak saya. Saya ingin tahu apa yang dilihatnya di HP itu. Ternyata dia menonton dari Youtube kapal-kapal perang yang dimiliki berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun