Di bawah ini saya berikan argumentasi, mengapa pihak DIKPORA SITARO yang harus bertanggungjawab:
Pada Oktober 2016 saya dirawat di rumah sakit selama 3-4 hari, lalu keluar dan pulang ke rumah, lalu saya mengajar lagi, dan begitu seterusnya berulang selama kurang lebih 5 kali dengan jarak waktu sebulan atau 2 bulan. Selama ini saya tidak pernah meminta cuti sakit. Â
Yang menjadi permasalahan adalah sejak Oktoberi 2017 saya tidak lagi menerima TPG hingga Juni 2018. Padahal sejak Januari 2018 hingga Agustus 2018, saya tidak lagi dirawat di rumah sakit seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Di daerah kami, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)-Sulawesi Utara, guru-guru yang belum menerima TPG, oleh Pemkab Sitaro diberikan TPP (tunjangan penghasilan pegawai) yang nilainya lebih kecil daripada TPG.Â
Anehnya, sejak Oktober 2017 hingga Agustus 2018 saya menerima TPP. Sepertinya mereka tahu bahwa saya tidak menerima TPG sehingga TPP itu diberikan. Lebih aneh lagi, baru-baru ini saya menerima TPG untuk bulan Juli dan Agustus 2018.Â
Saya jadi bingung dengan keadaan ini. Mengapa TPG dua bulan terakhir sebelum pensiun dicairkan sedangkan TPG dari Oktober 2017 hingga Juni 2018 tidak saya terima? Apa yang terjadi dengan TPG saya? Â Mohon pihak DIKPORA SITARO membantu saya dalam permasalahan ini sehingga TPG saya selama 9 bulan dapat dicairkan.
Terima kasih.
Hormat saya,Â
Theolyn Lea Mangangue , Â Guru SMP Negeri 1 Siau Timur, Â Kecamatan Siau Timur , Â Kabupaten Sitaro , Â Sulawesi Utara.
