Mohon tunggu...
Rizkia Aulia Intan
Rizkia Aulia Intan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa SMPN 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Heri Si Tukang Susu yang Serakah

21 Agustus 2024   16:06 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berani nya sekali dia, ini tidak adil!" ucap penduduk desa yang melihatnya.

"Beginilah cara dia menjadi lebih kaya, dia memiliki jumlah sapi yang sama tetapk dia menjual susu lebih banyak" ucap penduduk desa lainnya yang melihatnya.

Para penduduk desa memahami semuanya, dan memutuskan untuk memberi pelajaran kepada pengantar susu yang serakah. Hari berikutnya, Ica pergi kepasar untuk membeli sesuatu. Malam itu, ketika Heri kembali mereka berdua duduk untuk makan malam. 

"AH! apa ini? apa kau memasak batu?" ucap Heri.

"Batu? bukan! itu adalah kacang" ucap Ica.

"Tidak, bukan! aku tidak percaya itu, penjual itu menaruh batu-batu kecil dengan kacang-kacangan yang ku beli! beraninya dia, akh akan menemuinya besok!" ucap Heri.

Malam itu, Heri dan Ica tidur dengan perut kosong. Heri dengan marah pergi ke pejualnya ke esokkan paginya.

" Apa yang kau jual kepada kami? kami tidam membayar batu, kami membayar kacang!" ucap Ica yang kesal.

"Belilah ketempat lain, jika kau tidak menyukainya. Aku tidak membutuhkanmu!" ucap penjual.

Heri dengan marah pulang kerumah, setelah beberapa saat dia membeli selusin telur. Ketika dia kembali kerumah, dan mencoba memecahkannya dia menyadari bahwa sepuluh dari duabelas telur itu adalah batu, dia sangat marah!

"Apa yang kau jual padaku? aku membayar telur bukan batu!" ucap Heri yang sangat marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun