Mohon tunggu...
Rizkia Aulia Intan
Rizkia Aulia Intan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa SMPN 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Heri Si Tukang Susu yang Serakah

21 Agustus 2024   16:06 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tetapi sapi itu adalah mata pencaharianmu, kau seharusnya tidak mengeluh dengan perkerjaanmu. Itu membantu mu bertahan hidup, aku menjual telur untuk bertahan hidup itu juga perkerjaan yang bau, tapi aku tidak keberatan. Karena itu perkerjaanku." ucap salah satu penduduk desa

"Ya, Ya, Ya. Maka mungkin kau ditakdirkan untuk menjadi penjual telur, tetapi akan melalukan hal-hal yang lebih besar. Untuk membeli barang-barang mahal dan pakaian mahal" ucap Heri

"Keserakahan ini tidak akan berguna Heri, semakin cepat kau memahami itu, semakin baik" ucap salah satu penduduk desa

"Bah! aku sudah cukup membuang waktu disini, semoga sukses dengan bisnis telur bau mu itu, sampai jumpa" ucap Heri yang sudah malas bertanggapan dengan penduduk deaa.

Heri terburu-buru untuk mendapatkan banyak uang, dia sering menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya. 

"Hanya ini? ini sangat kurang, bagaimana caraku menjual lebih banyak susu, pasti ada caranya. Hmm, sapi ku semuanya sehat. Aku tidak bisa untuk memaksakannya agar sapi itu memberikan banyak susu. Juga, ini adalah desa yang kecil, bahkan jika aku mendapat lebih banyak susu, kepada siapakah aku menjualnya? tunggu, aku bisa pergi ke desa tetangga, ada banyak keluarga disana! aaahhh.. tetapi kemudian aku harus membeli sapi lain. 

Dan saat ini aku tidak punya cukup uang untuk itu. Tidak, aku harus melakukan sesuatu, aku ingin membeli rumah yang lebih besar! mari kita lihat, aku tidak punya cukup uang untuk membeli sapi lagi, tetapi aku harus menambah jumlah susu. Bagaimana aku melakukan itu?" ucap Heri.

Ketika dia berjalan di depan dan mememukan sebuah sungai, akhirnya di penuhi dengan keserakahan, Heri mempunyai ide.

"Bagaimana kalau aku mencampurkan sedikit air dengan susu? dengan begitu, aku tidak perlu membeli sapi lain, dan pada saat yang sama aku bisa menjual susu di desa tetangga! Oh! ini ide yang brilliant! tidak ada yang akan memperhatikan jika aku menambahkan sedikit air didalamnya. HAHAHAHA" dan itulah yang dilakukan Heri.

Pagi berikutnya, Heri mulai mengisi wadah nya dengan susu. Tapi kali ini, dia hanya mengisi setengah dan pergi. Dia kemudia berhenti di sungai dan menambah sedikit akr di dalamnya. Hari itu seperti biasa para penduduk desa dengan senang hati membeli susu dari Heri, dan membayarnya dengan harga yang sama. Karena ditambahkan air dia menjual lebih banyak susu di desa tersebut. 

Malam itu, Heri terlihat sangat senang sekali 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun