Selama ini kita menganggap tetangga adalah orang lain, bukan siapa-siapa. Beda dengan saudara, meski jauh ya tetap saudara, dimana selama ini tempat kita bercerita dan meminta bantuan sesekali.Â
Dan banjir pun datang, sanak saudara nun jauh disana tak dapat membantu, bisa saja saudara kita pun terdampak banjir yang sibuk menyelamatkan diri dan keluarganya. Lalu siapakah yang membantu kita? Jawabannya adalah tetangga.Â
Ya meski ada bantuan dari beberapa pihak terkait, tetangga adalah orang nomor satu yang mengetahui keadaan kita.Â
7. Menumbuhkan rasa kepedulian
Cuek, nggak peduli, sibuk dengan urusan diri sendiri, itulah sifat yang kini dimiliki hampir sebagian besar oleh kaum urban. Dampak banjir awal tahun mengikis seketika rasa cuek tadi. Saling peduli antara korban menjadi pemandangan baru.
Sebab secuek dan seenggak pedulinya seorang manusia di dalam hati kecilnya pasti masih tersimpan rasa peduli. Dan rasa yang selama ini terkubur pun bangkite mendorong diri untuk lebih peduli.Â
Tak ada yang tak ber hikmah dari setiap kejadian, baik itu kejadian baik ataupun bencana banjir awal tahun. Semoga sisi baik yang seketika hadir bisa terus berlanjut meski banjir telah surut.Â