Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya bagi umat Islam yang identik dengan  penyembelihan hewan qurban. Dari proses pemilihan hewan kurban yang memenuhi syarat, pemeriksaan fisik hewan kurban, penyembelihan hewan kurban sesuai syariat, sampai distribusi daging harus dilakukan sesuai prosedur untuk menjamin kesehatan dan kualitas daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
Menyambut hari raya idul qurban tahun 2024, tim pengabdian UNNES  melaksanakan kegiatan  pelatihan mengelola hewan qurban agar lebih berkualitas. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas desa Banaran dan diikuti oleh 20 orang takmir masjid dan ibu rumah tangga perwakilan dari RW 5 Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati. Kegiatan pengabdian dilakukan pada tangga 19 Mei berupa penyampaian materi dan 26 Mei diisi dengan praktek pemeriksaan fisik/antemortem dan setelah kambing disembelih (post-mortem).
Ketua Tim pengabdian Dr. drh. Wulan Christijanti, M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan masyarakat memahami kesehatan hewan qurban supaya dapat diperoleh daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Pertemuan pertama dilakukan penyampaian materi pengetahuan tentang hakekat hewan qurban oleh Drs. Ibnul Mubarok, M.Si dilanjutkan oleh Dr. Fifti Istiklaili, S.KM, M.Kes  mengenai penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia (zoonosis).Â
Materi tentang pemeriksaan antemortem oleh Prof. Dr. drh. R. Susanti, MP dan postmortem oleh Dr. drh. Wulan Christijanti, M.Si. Â Materi terakhir adalah mengelola daging yang aman, sehat, dan higienis disampaikan oleh Dr. Aditya Marianti, M.Si.
Pemberian materi diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan hewan yang akan dikurbankan. Terutama berkaitan dengan semakin banyaknya penyakit zoonosis. Pemeriksaan dasar dilakukan sebelum dan sesudah hewan disembelih. Â
Langkah awal adalah antemortem, tahap pemeriksaan sebelum penyembelihan kambing untuk  memastikan kondisi kambing sehat yang ditandai dapat bergerak bebas/lincah, tidak ada cairan dari lubang tubuh serta rambut tidak kusam.
Pemeriksaan postmortem dilakukan setelah penyembelihan kambing yang bertujuan untuk menentukan kelayakan karkas dan memastikan bahwa daging kambing yang dihasilkan aman dan layak untuk dikonsumsi. Pemeriksaan dilakukan dengan teliti untuk memastikan tidak ada parasit.
Lebih lanjut penanganan daging/karkas bagian-bagian tubuh kambing dilakukan dengan  memisahkan daging dan komponen lain seperti jeroan, kulit, dan kaki. Bagian tersebut diperiksa secara fisik dengan teliti melihat satu persatu organ hati, paru-paru, dan jantung setiap hewan terutama untuk melihat adanya parasit dan luka/benjolan.
Selama kegiatan, peserta sangat antusias dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Banyak  diskusi tentang pengalaman peserta selama mengikuti proses penyembelihan hewan setiap tahun berkaitan dengan materi yang disampaikan. Terlebih saat praktek, peserta  aktif berpartisipasi dengan langsung membantu pemeriksaan dasar fisik kambing dan saat memeriksa daginga dan jeroan sehingga dapat dinyatakan sehat dan layak untuk disembelih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H