Mohon tunggu...
Gading Cempaka
Gading Cempaka Mohon Tunggu... Guru - Gading Cempaka adalah nama salah satu tokoh atau karakter dalam legenda yang berasal dari daerah Bengkulu.

Menulis📝, adalah seni menuangkan isi hati ke dalam rangkaian kata-kata yang saling terhubung menjadi untaian cerita yang sarat dengan makna💞😍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Aku Ingin Sekolah, Bu Guru"

21 April 2020   13:34 Diperbarui: 21 April 2020   13:48 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selalu seperti minggu-minggu yang lalu, Bian menjadi anak paling terakhir saat ikut kegiatan belajar via zm. Ada saja alasannya. Seketika anak-anak kelas empat pun bersorak, terutama anak laki-laki"Wah, Bi...pandai kali kau ini, masa baru join kau. Ibu Ima sudah minta kita memimpin doa, " ujar Kianu. 

"Tau, ni".

"Beeuuh, hari gini baru muncul..pasti baru bangun yaa..?"

(sementara anak-anak perempuan terlihat tertawa geli lihat teman-temannya pada komplain sama Bian. Maklumlah, angkatan ini terkenal dengan sebutan "Anak STM". Wong badannya sih anak SD, tapi sebagai guru berasa ngajar anak teknik mesin, elektro, dan teknik-teknik yang lain). Intinya butuh banyak teknik menghadapi mereka.

"A...a..appaa..an sih", ujar Bian sedikit gagap, sambil garuk-garuk kepala menahan malu, berusaha ngeles dari serangan teman-temannya.

"Maaf ya, Buu...". Rayu Bian pada Bu Ima. Bu Ima hanya senyum-senyum melihat tingkah laku anak muridnya yang ganteng itu.

 "Ya sudah..besok jangan terlambat lagi ya, Bi. Besok pagi, Bian yang pimpin doa sebelum kita mulai kegiatan ya anak-anak. Jadi Bian harus on time joinnya".

(Anak kelas 4 semua teriak, dan komplain gak setuju. Karena, mereka khawatir Bian akan terlambat lagi besok hari). 

"Ah, ibu..jangaaan donk, pilih yg lain sj bu. Kalau gak aku saja, gimana Bu?" Ujar Bona memelas.

Ibu Ima hanya menggelengkan kepala.

Kegiatan belajar online hari ini pun selesai sudah." Jangan lupa kumpulkan tugas kalian di kelas gugel kita ya anak-anak". 

"Baik, Bu".

"Siiiiaaap, Bu Guruuu".

"Ocre, Bu".

Bu Ima tersenyum kecil setelah end meeting di aplikasi itu.

Mengajar sebenarnya bukan hal baru buat seorang guru. Namun, belajar online atau istilahnya PJJ(pembelajaran jarak jauh) sungguh membutuhkan tenaga yang ekstra dan penuh tantangan. Kegiatan tiada habis-habisnya. Full time menyiapkan segala keperluan untuk belajar. 

Apalagi mengajar anak SD, segala bentuk pembelajaran diupayakan sekongkrit mungkin agar mereka mengeri apa yang disampaikan oleh guru. Tidak hanya itu, mengajar anak SD juga harus menyenangkan, menarik perhatian dan kreatif.

Lima menit sebelum mulai kegiatan...anak-anak sudah join satu persatu. Rasanya mereka tak kuasa menahan hasrat masing-masing. keinginan untuk ngomong sangat besar. Guru yang ada pun dicuekin. Bu Ima sibuk menerima joinan anak-anak, sembari mencari Bian.

"Kok belum muncul juga, ya ini anak. Padahal sudah jam 10. Jangan-jangan..."

"Buu, ibu...aku mau nanya donk", ucap Joni. 

"Iya, Silahkan Joni.. apa yang mau ditanyakan. Apakah ada soal kemarin yang belum dimengerti?"

"Ehhm, kalau itu sih sudah ok bu. Tapiii...kita mulai saja yuuk, Bu. Aku tahu ibu pasti nungguin Bian, kan?"

Ibu Ima hanya tersenyum. "Pinter deh Joni. Iya kita tunggu sebentar ya anak-anak." Sebagian anak menyahut kencang. 

"Jangan, Buu...kita mulai saja. Bian pasti terlambat, sahut mereka kompak."

Dugaan anak-anak ternyata salah. "Panjang umur tuh anak," Gumam bu Ima. baru saja diomongin eh dia datang. 

"Buuu, aku gak telat kan? ujar Bian menegaskan.

"Apaaann.." ujar teman-temannya.

"Liat jam dong,Bi...sudah 10 menit nih telat...bisa baca jam gak sih? masa tiap hari telat. Bangun pagi donk..."ramai komentar anak kelas 4.

"Iya, aku tahu..tapi kan baruuu...baru 10 menit, hehehee." Bela Bian kepada temannya.

"uuuuhhhg" temannya kesal (ada yang melotot, bergumam, dan berceloteh tak suka)

"Okey anak-anak, kita mulai saja ya belajarnya. Silahkan di mute mix kalian...ibu akan menjelaskan."

Setelah beberapa saat berlalu, kegiatan belajar online terlihat sangat seru. Ada beberapa games yang dibawakan oleh ibu Ima. Anak-anak sangat antusias sekali. Karena bermain games tersebut sungguh menyenangkan. Muatan materi tersampaikan, namun anak-anak tidak bosan. Inilah yang dimaksud pembelajaran menyenangkan, kreatif dan aktiv. 

Ibu Ima mengamati Bian dari tadi. Terlihat Bian tidak fokus dengan kegiatan. Tiba-tiba...saat teman-temannya sedang asik mengerjakan kuis, Bian berkata.

"Bu, Ima...aku izin dulu yaa, Buu.."

Belum sempat dijawab bu Ima, Bian langsung berlari. namun tiba-tiba ia dicehat sama suster.

Bu Ima melihat ada yang aneh di seberang sana. terlihat Bian sedang bercakap dengan susternya. Samar-samar terdengar kalimat larangan dari si suster. Namun, Bian sepertinya ngeyel. 

Karena penasaran, Bu Ima pun menegur Bian. "Bi, ada apa?"

"Emm ini bu...aku kan belum sarapan ya bu, boleh gak aku ke warung buu.."

"Apaaa? kok ke warung sih, Bi? kita kan sedang bela....j...a...r

Tak sampai selesai bu Ima bicara..Bian sudah lari ke luar. Ternyata ia benar-benar pergi ke warung. 

"Wah, gak sopan blas nih anak."batin bu Ima.

"Wah..wah, emang ya buu..Bian gak sopan, masa lagi belajar dia ke warung. Lagipula ini kan sedang PSBB ya, Bu?" Ungkap Udin berkomentar. Belum lagi siswa yang lain. Semua berkomentar. Kelaspun riuh. Okey kalau begitu anak-anak. Selesaikan saja soal-soalnya. Setelah itu kita bahas ya.

Saat sedang membahas soal, tiba-tiba Bian angkat tangan. Bu Ima punteralihkan sesaat, kemudian  mempersilahkan Bian bicara.

" Buu, kapan kita sekolah lagi? Aku kangen bu dengan sekolah. Lebih enak sekolah buuu...soalnya belajar di rumah PR ku jadi banyak. Mamah gak bisa bantu aku...mereka marah mulu deh. Aku lebih suka belajar sama, Ibu."

Lagi-lagi temannya riuh. Bahkan ada yang bilang, "Bian, mendingan kau tidur saja ya...berisik ganggu nih. Bilang kangen sekolah, padahal kau hanya malas saja. Kamu tahu, ini kan kita sedang belajar dengan Bu Guru."

"Emang boleh bu guru aku tidur? mau..mau". ujarnya ngeledek.

"Buu, tapi PR dan tugasku sudah aku kumpulkan semua. Sudah dinilai kan, Bu?"

"Memang sudah kau kumpulkan tugasmu..tp ibu tidak mau menilai. Karena lembar kerjamu sangat kotor. Tulisannya semua hilang. 

"Ada apa itu, masa di kertas ada cap kaki kucing di mana-mana? Coba Bian jelaskan ke ibu guru."

"ooh itu, Bu..iya buu..tau nih buu..kucingku nakal. Masa bu, kemarin kopi papaku tumpah..nah, tiba-tiba kucingku lewat bu. Aku kan sedang belajar di sebelah papaku,bu di meja makan...ya sudah deh di LK ku ada cap kaki kucingnya. Mana kucingnya muter-muter buu...hehehe".

Bu Ima dan teman-temannya sangat kesal melihat ulah Bian. 

"Wah, bohong tuh bu...kok Bian Malah salahin kucing. Kan, kasihan buu

Bu Ima pun akhirnya menasihati Bian. Tapi yang namanya jiwa anak stm ya begitu..nasihat dari guru masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Ya semacam sia-sia. Tak mau berlama-lama, akhirnya bu Ima menyudahi kegiatan belajar online. Untuk hari ini, sepertinya Bian sama saja dengan hari kemarin. Tak mendapat apa-apa. Percuma, mau diberi sanksi, ya sama saja..gak ada efek jera.

"Heem, sebaiknya bu Tini turun tangan deh. Kalau begini terus mana bisa Bian belajar. Selalu ada saja alasannya." Gumam bu Ima kesal.

(Bu Tini adalah guru learning support).

"Bu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun