Mohon tunggu...
qwhid rd
qwhid rd Mohon Tunggu... -

http://justdowid.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan cicak vs buaya : Prahara Pinggir Sungai(2)

24 Mei 2010   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”sial.......jam berapa sekarang,......suara apa itu........gawat jangan – jangan,........oh tidak kita kesiangan, kita harus segera menuju sungai sebelum terlambat”.
Tanpa membersihkan badan terlebih dahulu dan tanpa gosok gigi nCi Cak – nCi Cak itu pun melompat dari atap kandang ayam itu ”hap” kemudian berlari tergopoh-gopoh dengan sekuat tenaga menuju bantaran sungai itu, setelah sampai di pinggir sungai nCi Cak – nCi Cak itu mencoba mencari pohon tertinggi ”ciat,.....hap” dengan sekali lompatan nCi Cak – nCi Cak itu telah sampai ke puncak pohon tersebut, kebetulan sebelum tinggal di peternakan nCi Cak – nCi Cak itu pernah tinggal di biara Shaolin selama beberapa tahun dan berhasil mempelajari ilmu gingkang karena hampir setiap hari mereka melihat para bikshu muda berlatih ilmu itu.

Sehingga hanya dengan sekali lompatan saja mereka pun bisa langsung berada di puncak, kaget juga nCi Cak-nCi Cak itu kalau sedang terdesak mereka bisa menggunakan ilmu itu secara sempurna. Sesaat setelah sampai di puncak pohon.

”berhenti jangan kalian saling membunuh, tarik kembali kokanganmu wahai peternak dan kau Bu Aya redamlah emosimu, karena sesungguhnya ada yang hendak mengambil keuntungan dari kerusuhan ini. Kami dari koloni nCi Cak pagi ini bersaksi bahwa yang mencuri ternak-ternak itu adalah para Bi Awak, kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri”.
”Wahai nCi Cak saya hanya dapat mendengar suara mu dimanakah sesungguhnya kau berada” sahut peternak.

”Tak penting keberadaan kami sekarang, karena seandainya kau tahu, kau pun tak dapat melihat kami, karena kami berada di puncak pohon cemara di dekat sungai kekuasaan Bu Aya, tapi percayalah pada kami bukan Bu Aya yang melakukannya”.

Baru saja nCi Cak itu tutup mulut, terdengar suara tertawa kecil dari seberang sungai itu.
”He....he.....he...ingatlah perjanjian kita peternak yang baik hati , kami Bi Awak tidak akan pernah lagi masuk ke peternakan mu kami selalu menepati janji kami, seandainya kami yang mencurinya, kami pun tak kan mencuri sebanyak itu, kau pun tahu itu peternak, kau boleh periksa liang-liang kami, niscaya kau tak akan menemukan bukti apapun”.

”Oh...God sebenarnya siapa yang telah mencuri ternak-ternak ku, kalau Bi Awak yang mencurinya seperti sangkaan nCi Cak-nCi Cak itu, pasti jumlah nya tidak sebanyak itu, mana mungkin Bi Awak-Bi Awak sanggup memakan semua ternak-ternakku yang hilang. Hanya Bu Aya yang sanggup memakan habis ternak-ternakku yang hilang”, otak peternak pun berpikir keras.

Dari atas pohon kelapa di atas bukit seekor tupai terus mengamati kejadian demi kejadian di bantaran sungai tersebut, sambil menikmati buah kelapa yang manis dan segar, dia ambilnya kelapa muda yang paling kecil dan di lempar kearah kepala peternak itu ”bletak” tepat mengenai sasaran.

”Aduh kurang ajar” FN kaliber 45 pun kembali di kokangnya ”ceklik”.
”Siapa yang melakukan, mau mampus yah” tampak peternak yang tadinya berdiam diri karena sedang berpikir keras kembali naik darah.

”Wow....wow.....sabar bro, aku yang melakukannya”.

”Sial kau tupai! sudah bosan hidup rupanya kau”.

”Tidak aku masih mau hidup, dan mungkin aku akan hidup lebih lama dibanding kau peternak” dengan terus memakan kelapanya sang tupai menjawab dengan tenang. ”Sekarang katakan apa maksudmu melempar kelapa pentil itu kearah ku”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun