Mohon tunggu...
Qurrotul Ayyun
Qurrotul Ayyun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Larangan Menjadi Seseorang yang Bergantung terhadap Orang Lain

16 Maret 2019   14:48 Diperbarui: 19 Maret 2019   13:06 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rosulluha SAW dalam hadis tersebut juga melarang kita untuk tidak meminta-minta terhadap orang lain, dalam hadis lain Rosulluah bersabda :

Artinya : Dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari kakeknya ia berkata : Rosulluah SAW bersabda, "Sekiranya salah seorang dari kalian mengambil tali dan membawanya ke gunung, lalu ia datang dengan membawa satu ikat kayu di atas punggungnya, kemudian menjualnya hingga dapat memenuhi kebutuhannya adalah lebih baik daripada meminta-minta manusia, baik mereka memberi ataupun tidak" (H.R. Ibnu Majah : 1826). ( Rosidin dan Ngatiman, 2016: 121 )

Agama islam merupakan agama yaang sangat indah dan terhormat. Maka dari itu agama islam melarang umatnya untuk melakukan hal-hal yang menjadikan drajat diri manusia itu menjadi rendah. 

Di antara perbutan yang terhormat adalah bekerja guna mencukupi kebutuhan hidup. Umat islam dilarang keras untuk bermalas-malasan, pengangguran, dan bergantung pada orang lain dalam hal apapun. 

Sebenarnya semua rezeqi manusia  sudah ditentukan oleh Allah SWT dan dengan cara bekerjalah maka rezeqi itu akan datang. Manusia diperintahkan bekerja sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sekalipun ia hanya mampu mencari kayu bakar di hutan.

Sedangkan contoh dari kegiatan yang bisa merendahkan derajat seseorang adalaah meminta-minta. Meminta-minta nerupakan pekerjaan yang amat hina baik si peminta-minta itu dikasih atau tidak. Seorang yang mempunyai harga diri tidak akan melakukan hal ini, yakni meminta-minta. Hanya orang yang tidak punya harga diri yang melakukan hal ini. 

Kembali ke tulisan yang pertama bahwa seorang produsen (pekerja) tidak hanya bertujuan untuk mencari harta yang banyak namun juga mencari keberkahn yang terkandung dalam harta hasil kerjanya tersebut. Tetapi lain lagi bagi seorang peminta-minta ia hanya bertujuan unutk mendapatkan harta yang banyak, tanpa berharap akan berkah yang terkandung didalam harta yang ia dapatkan.

Rosulluah juga bersabda dalam hadis lain tentang tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, yakni :

Artinya : Dari Hakim bin Hizam R.A. nabi Muhammad SAW bersabda " Tangan yang di atas kebih baik dari oadaa tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-baik sedekah adalaah yaang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya, baarang siapa menjaga kehormatan dirinya maka Allah akan menjaganya dan barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya". (H.R. Bukhori dan Muslim).

Jadi maksud dari hadis diatas adalah menjelaskan tangan diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Tangan di atas diibaratkan dengan memberi, bersedekah dan lain lain. Sedangkan yang dimaksud dengan tangan di bawah  adalah diibaratkan dengan orang meminta-minta atau menggantungkan diri terhadap orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Abdullah, Burhanudin. 2008. EKONOMI ISLAM. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
  2. Aziz, Abdul. 2008.  EKONOMI ISLAM. Yogyakarta : GRAHA ILMU
  3. Rosidin, Mukarom Faisal dan Ngatiman. 2016. MENELAAH ILMU HADIS. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun