Mohon tunggu...
Qurrota AyuninSalsabila
Qurrota AyuninSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - PERJUANGAN CITA - CITA BELUM SELESAI

USAHA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Malam Apresiasi Prestasi dan Inovasi Sekolah Vokasi Undip

9 November 2021   17:54 Diperbarui: 9 November 2021   19:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PADUAN  SUARA UNDIP/Dokpri

Pada Hari Kamis, 28 Oktober 2021. Pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Undip mengadakan Acara pada Live YouTube " Sekolah Vokasi Undip "  dengan Konsep Kuliah Umum dan Pengukuhan Ikatan Alumni Pendidikan Ahli Terapan ( IAPAT ) Sekolah Vokasi Undip. Pada acara tersebut Kuliah Umum Menjelaskan materi tentang :

" STRATEGY FOR BEING INOVATIVE AND READY TO WEEK FOR VOCATONAL GRADUATE"

Ada satu slogan 'Saatnya Vokasi Juara', saat ini vokasi menjadi sebuah fenomena, bukan hanya sekedar slogan atau teori . Karena saat ini pemerintah juga sudah menerapkan atau sudah menjajarkan sekolah vokasi dengan fakultas lain. 

Sekolah Vokasi ini diakui gelarnya, jika ada D1 D2 D3 kemudian ada D4 yang sejajar dengan sarjana terapan. Bahkan, sarjana terapan saat ini dapat melanjutkan S2 dan S3. Dan ini merupakan sebuah terobosan mendasar.

PADUAN  SUARA UNDIP/Dokpri
PADUAN  SUARA UNDIP/Dokpri

Apabila ini terus dilakukan maka negara Indonesia akan bisa maju industrinya seperti negara lain yang menerapkan sekolah vokasi menjadi tumpuan utama dari tenaga kerja di Indonesia. 

Mengapa? Karena menggunakan tenaga lulusan dari sekolah vokasi atau diploma, jika dilakukan dinegara yang ekosistemnya sudah terbentuk, penerapan training akan berjalan dengan cepat untuk seluruh karyawan ataupun jajaran manajemen yang ada. karena sekolah vokasi lebih mengedepankan skill daripad teori" (langsung praktik).

Untuk Indonesia belum terbentuk sepenuhnya ekosistem untuk sebuah sekolah vokasi, seperti yang ada di Eropa. Di negara Eropa yang sudah menerapkan yaitu seperti di Jerman, Swiss, Austria, Belanda, Denmark, lulusan vokasi jarang sekali yang menganggur semua tertampung.

Sedangkan di Indonesia, Berdasarkan Data, Lulusan Vokasi atau diploma sarjana masih ada sekitar 280.000 orang, tidak perlu berkecil hati, karena angka pengangguran tersebut merupakan angka pengangguran terkecil dibanding angka pengangguran dari universitas. Angka pengangguran dari universitas sekitar 908.000 orang yang menganggur dari lulusan universitas. 

Pengangguran dr SMA 2.300.000 orang, SMK 2.000.000 org yang menganggur, SMP 1.500.000, SD 1.800.000 orang yang menganggur. Dari catatan tersebut ada 10.000.000 orang yang menganggur di Indonesia hanya 280.000 yang menganggur di akademi atau diploma. Jadi tidak perlu berkecil hati karena prestasi sudah ada, dan saatnya vokasi untuk menjadi juara.

Benar benar ditunjukkan, khususnya di UNDIP, Gedung yang ditempati merupakan gedung yang sangat membanggakan, disana juga sudah menggunakan energy surya, dimana itu sudah menunjukan sudah memiliki visi mengenai green economy yang menjadi tuntutan dunia saat ini karena adanya pemanasan global di seluruh dunia, ini merupakan sebuah modal. Lalu, Bagaimana membentuk sebuah ekosistem?

Indonesia sudah menjadi negara terkaya dalam Naturally Resources, namun bila Naturally Resources hanya dieksploitasi kemudian diambil atau diekspor dalam bahan mentah tanpa adanya pengolahan maka kita akan habis nantinya. 

Maka cita -- cita Bapak Presiden Jokowi adalah menjadikan Naturally Resources menjadi bahan setengah jadi dan barang jadi yang setelah itu baru di ekspor. Maka, disinilah peran anak-anak fakultas dari vokasi dibutuhkan yaitu untuk menyambut industry 4.0 diperlukan suatu keilmuwan yang baru.

Di Korea, sudah mengembangkan EV (Electric Vehicle atau Mobil Listrik) maka jangan heran nanti diseluruh dunia akan berubah dari energy Resources menjadi energy yang diperbarukan. Sumber Energy tidak lagi dari fosil atau batu-batuan tetapi energi akan berasal dari angin, ombak, atau matahari.

 Indonesia yang berada dipusat matahari yang paling besar, dimana itu menjadi sumber energy yang paling potensial. Maka mau tidak mau, suka tidak suka Indonesia harus mengadopsi perkembangan tersebut. Disinilah dibutuhkan sebuah terobosan untuk sekolah vokasi tidak lagi menyiapkan lulusannya dengan teknologi-teknologi yang lama. 

Teknologi lama akan tergantikan atau punah dan akan tergantikan oleh energy lain. Maka, Sekolah Vokasi harus menyiapkan bagaimana energi yang berasal dari angin, ombak atau matahari tercipta dan bagaimana nantinya memelihara seperti panel surya. Itu harus dipelajari dengan baik di Sekolah Vokasi, karena di 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) tahun kedepan itu akan menjadi produksi yang masif dan massal di seluruh negeri .

BAPAK GANDI SULISTYANTO/Dokpri
BAPAK GANDI SULISTYANTO/Dokpri

Jika tidak disiapkan tenaga kerja dari sekarang maka akan mengalami ketertinggalan. Ini merupakan contoh perubahan transformasi yang harus diantisipasi

Selanjutnya, membahas mengenai Inovasi. Inovasi berhubungan dengan mewujudkan sesuatu yang baru sehingga membutuhkan kompetensi dan cara berfikir yang beragam. Inovasi dapat berupa Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Cara Pemasaran, dan Inovasi Organisasi.

  • Terdapat 5 Inovasi yang dapat dikembangkan saat ini. Lalu, Bagaimana Cara melihat orang-orang yang Inovatif? Bagaimana ciri-cirinya?

1. Memiliki Rasa Penasaran Tinggi.

2. Berani mengambil Risiko.

3. Berbagi Ide dan Berpikiran Terbuka (Tidak Pelit dalam Sharing Ilmu).

4. Siap Belajar dan Bekerja Keras.

5. Tidak Mudah Menyerah.

  • Selanjutnya, Kompetensi dalam kita Bekerja ada Tiga Unsur Utama :
  1. Atittude, yaitu bertindak objektif, berintegritas, bekerja keras dan rajin, mempunyai percaya diri tinggi, berani bertindak dan bertanggungjawab, memiliki motivasi yang benar.
  2. Skill (yang dihasilkan dari sekolah vokasi, kalau non vokasi lebih banyak teori) yaitu keterampilan melaksanakan tugas individu secara efisien, keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda, keterampilan merespon dengan efektif, dan keterampilan menghadapi tanggung jawab dan tuntutan lingkungan.
  3. Knowledge yaitu menguasai bidang pekerjaan, mengikuti perkembangan dan teknologi ilmu terkait pekerjaannya, mampu menggabungkan pengetahuan untuk pengembangan dalam pekerjaan.

Hampir dari kita semua sepakat bahwa inovasi secara umum akan membawa manfaat banyak bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah mempermudah urusan dan pekerjaan manusia. Namun, bagaimana dengan manfaat inovasi bagi Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro?

Solusi terbaik untuk menyelesaikan semua masalah tersebut adalah mendorong kreativitas yang kita miliki dan berusaha mewujudkan inovasi-inovasi baru. Singkatnya, tanpa kedua hal tersebut kita akan selalu terjebak dengan metode lama yang tidak akan menghasilkan inovasi apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun