Pada Hari Kamis, 28 Oktober 2021. Pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Undip mengadakan Acara pada Live YouTube " Sekolah Vokasi Undip "  dengan Konsep Kuliah Umum dan Pengukuhan Ikatan Alumni Pendidikan Ahli Terapan ( IAPAT ) Sekolah Vokasi Undip. Pada acara tersebut Kuliah Umum Menjelaskan materi tentang :
" STRATEGY FOR BEING INOVATIVE AND READY TO WEEK FOR VOCATONAL GRADUATE"
Ada satu slogan 'Saatnya Vokasi Juara', saat ini vokasi menjadi sebuah fenomena, bukan hanya sekedar slogan atau teori . Karena saat ini pemerintah juga sudah menerapkan atau sudah menjajarkan sekolah vokasi dengan fakultas lain.Â
Sekolah Vokasi ini diakui gelarnya, jika ada D1 D2 D3 kemudian ada D4 yang sejajar dengan sarjana terapan. Bahkan, sarjana terapan saat ini dapat melanjutkan S2 dan S3. Dan ini merupakan sebuah terobosan mendasar.
Apabila ini terus dilakukan maka negara Indonesia akan bisa maju industrinya seperti negara lain yang menerapkan sekolah vokasi menjadi tumpuan utama dari tenaga kerja di Indonesia.Â
Mengapa? Karena menggunakan tenaga lulusan dari sekolah vokasi atau diploma, jika dilakukan dinegara yang ekosistemnya sudah terbentuk, penerapan training akan berjalan dengan cepat untuk seluruh karyawan ataupun jajaran manajemen yang ada. karena sekolah vokasi lebih mengedepankan skill daripad teori" (langsung praktik).
Untuk Indonesia belum terbentuk sepenuhnya ekosistem untuk sebuah sekolah vokasi, seperti yang ada di Eropa. Di negara Eropa yang sudah menerapkan yaitu seperti di Jerman, Swiss, Austria, Belanda, Denmark, lulusan vokasi jarang sekali yang menganggur semua tertampung.
Sedangkan di Indonesia, Berdasarkan Data, Lulusan Vokasi atau diploma sarjana masih ada sekitar 280.000 orang, tidak perlu berkecil hati, karena angka pengangguran tersebut merupakan angka pengangguran terkecil dibanding angka pengangguran dari universitas. Angka pengangguran dari universitas sekitar 908.000 orang yang menganggur dari lulusan universitas.Â
Pengangguran dr SMA 2.300.000 orang, SMK 2.000.000 org yang menganggur, SMP 1.500.000, SD 1.800.000 orang yang menganggur. Dari catatan tersebut ada 10.000.000 orang yang menganggur di Indonesia hanya 280.000 yang menganggur di akademi atau diploma. Jadi tidak perlu berkecil hati karena prestasi sudah ada, dan saatnya vokasi untuk menjadi juara.