Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Â Jenjangnya dimulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga ke PT. Sebagai generasi muda, kita memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana kehidupan kita di masa depan. Setiap orang pasti memiliki mimpi atau cita-cita yang ingin dicapai. Oleh karena itu, menempuh pendidikan setinggi-tingginya dapat menciptakan generasi muda yang kompeten, terampil, dan memiliki pengetahuan yang luas untuk bekal hidup di kemudian hari.
 Peralihan dari SMA ke perguruan tinggi (PT) merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang terutama bagi mereka yang ingin bekerja di suatu bidang namun, harus menempuh jenjang pendidikan D-3 ataupun S-1. Agar dapat diterima di perguruan tinggi, para pendaftar membutuhkan suatu usaha dan tekad yang gigih. Bagaimana tidak, di setiap tahunnya, terdapat ratusan ribu orang yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Pada tahun 2023, ada sekitar 800 ribu orang yang mengikuti proses seleksi SNBT.
Harapan besar bagi pendaftar perguruan tinggi ialah mereka dapat diterima di universitas dan jurusan yang mereka inginkan. Demi tercapainya hal itu, mereka rela mendaftar perguruan tinggi yang lokasinya cukup jauh dari domisili mereka. Seringkali ditemukan siswa siswi asal Jakarta mendaftar perguruan tinggi di Jawa Barat, Tengah, dan Timur. Sebaliknya, mereka yang berasal dari daerah Jawa Barat, Tengah, dan Timur mendaftar perguruan tinggi di Jakarta. Tak hanya itu, ada juga siswa siswi yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi hingga ke luar pulau dari mana mereka berasal.
Salah satu perguruan tinggi yang banyak dituju oleh para pendaftar ialah Universitas Sebelas Maret di Solo, Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan UNS merupakan universitas yang populer di Indonesia dan masuk ke dalam peringkat 10 besar PTN di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari THE WUR 2024, UNS menempati posisi ke 7 dan peringkat 1.201-1.500 dari 1.904 perguruan tinggi di 108 negara. Capaian inilah yang membuat UNS menjadi salah satu PTN incaran banyak orang.
Tak hanya UNS saja, di Solo juga ada universitas lain yang menjadi idaman banyak orang. Ada Universitas Islam Neeri Raden Mas Said, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan masih banyak lagi. Selain karena universitas tersebut menempati peringkat yang cukup bagus, alasan para pendaftar memilih universitas di Solo karena letaknya yang berada di Pulau Jawa. Bagi para pendaftar yang domisilinya berada diluar Solo, letak universitas tersebut masih dapat dikatakan mudah dijangkau.
 Sebagian besar orang yang mengikuti selesksi perguruan tinggi di Solo berasal dari Jawa Tengah. Tetapi tak jarang warga Jakarta ditemukan berkuliah di daerah Solo. Selain karena prestasi universitas itu yang tidak usah diragukan lagi, mereka memilih berkuliah di Solo karena lokasinya yang masih bisa dibilang tidak terlalu jauh sehingga dapat dijangkau dalam beberapa jam saja menggunakan mobil atau berbagai transportasi umum seperti kereta api dan pesawat terbang. Meskipun cukup merogoh kocek untuk biaya transportasi, harga yang dipatok tidak semahal bila berkuliah di luar pulau.
Selain itu, alasan para mahasiswa rela merantau dari Jakarta ke Solo karena Solo merupakan kota yang sudah modern namun tetap bersih dan rapi. Walaupun kota ini tidak sebesar Jakarta, di Solo kita masih bisa menemukan banyak mall besar yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk rekreasi ataupun untuk berbelanja. Jika ingin berekreasi ke tempat yang masih memiliki nuansa alam, kita bisa pergi ke Tawangmangu yang tidak terlalu jauh dari Solo. Jaraknya dapat ditempuh dalam waktu satu jam dengan motor atau mobil. Tak hanya itu, kota Solo juga nyaman karena lalu lintas nya yang tidak terlalu padat sehingga dapat terhindar dari kemacetan.
 Untuk biaya hidup yang dikeluarkan di Solo ternyata juga relatif lebih rendah dibandingkan di Jakarta. Sehingga, bisa dikatakan bahwa biaya pengeluaran mahasiswa di Solo tak sebanyak pengeluaran mahasiswa di kota-kota lain. Penyebabnya ialah Solo merupakan kota yang biaya hidupnya paling rendah di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk makan, transportasi, dan tempat tinggal seperti kos, wisma, atau asrama. Oleh karena itu, banyak pendatang dari berbagai kota di Indonesia, khususnya dari Jakarta yang tertarik untuk berkuliah di Solo.
Perlu diingat bahwa pengeluaran biaya hidup sehari-hari di Solo juga tergantung oleh gaya hidup mahasiswa itu. Jika kita bisa menghemat, dalam satu hari kita cukup merogoh kocek sebesar Rp.20.000,00. - Rp.30.000,00. saja. Dengan kisaran biaya tersebut, kamu sudah bisa membeli lauk untuk dua sampai tiga kali makan dalam sehari. Sehingga dalam sebulan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan makan adalah Rp.560.000,00. - Rp.840.000,00.
Jika ingin lebih hemat, kamu dapat membeli bahan masakan di pasar dan diolah sendiri. Pasalnya, kamu cukup mengeluarkan uang sebesar Rp.50.000,00. saja namun sudah dapat membeli banyak bahan makanan. Contohnya adalah sayuran seperti bayam, kangkung, tauge. Lalu untuk lauknya bisa membeli  tempe dan tahu. Bahan makanan itu bisa awet hingga satu minggu. Jadi, dalam sebulan kamu hanya membutuhkan kurang lebih Rp.200.000,00. untuk biaya makan.
Selanjutnya ialah biaya transportasi. Bagi kamu yang mempunyai kendaraan seperti motor, kamu hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bensin. Tetapi, bagi mahasiswa yang tidak mempunyai kendaraan, kalian bisa menggunakan transportasi ojek online. Biasanya, tarif sekali jalan untuk jarak dekat seperti 1-2 km adalah Rp.9.000,00. -- Rp.12.000,00. Jika ingin bepergian mengelilingi Solo, kamu bisa naik kendaraan umum lainnya seperti BST karena harganya lebih murah dibandingkan ojek online. Kamu cukup mengeluarkan biaya Rp.3.700,00 untuk satu kali jalan dan hal itu tergantung dengan rute yang dituju.
Untuk biaya tempat tinggal, bagi mahasiswa yang ingin menyewa kos-kos an, biasanya di Solo dipatok harga mulai dari Rp.5.000.000,00 an saja per tahun. Biasanya dengan rentang harga sebesar itu, kamu akan mendapatkan fasilitas berupa dapur dan kamar mandi bersama. Lalu, mulai dari rentang Rp.7.000.000,00 an per tahun, kamu biasanya akan mendapat satu kamar lengkap dengan kamar mandi dalam, dapur bersama, dan satu buah kipas angin. Bagi kalian yang ingin mendapatkan kamar dengan AC, biasanya kos tersebut mematok harga mulai dari Rp.1.200.000 per tahunnya. Namun, biaya kos sebesar itu masih bisa dibilang tidak terlalu mahal dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya.
Akan tetapi, dibalik kemudahan dan murah nya tinggal di Solo, terkadang muncul rasa rindu terhadap keluarga di Jakarta. Sering kali para perantau mengalami homesick atau timbulnya perasaan asing karena keadaan yang mengharuskan kita jauh dari rumah, meninggalkan lingkungan yang lama, dan orang-orang disekitar seperti keluarga. Hal itu membuat kita ingin pulang kampung atau balik ke kota asal untuk kembali bertemu dengan keluarga. Biasanya seseorang akan mengalami homesick selama beberapa hari, minggu, ataupun berbulan-bulan.
Tinggal di Solo untuk sementara waktu dengan tujuan menimba ilmu adalah keputusan yang tepat. Hal itu dikarenakan biaya kehidupan yang dikeluarkan cukup murah dan lingkungannya pun sangat mendukung untuk belajar, tetapi dengan adanya rasa homesick yang timbul dapat mengganggu fokus belajar seseorang. Meskipun tidak semua orang mengalami hal ini, bagi mahasiswa yang pernah atau sedang mengalaminya, hal ini cukup berpengaruh terhadap mental mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan segera membaik dan mahasiswa dapat menjalankan kehidupan kuliah nya dengan lebih fokus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H