Pendahuluan
Toshiku Izutsu lahir 4 mei 1914 dan meninggal pada 1 Juli 1993, Seorang filsuf, akademisi, mistiskus, penulis asal jepang yang mendalami kajian timur, Khususnya literartur Persia dan arab. Seorang Profesor di Universitas keio di Tokyo dan merupakan penulis produktif yang telah menghasilkan banyak buku dalam bidang keislaman dan agama. Dalam karyanya, Izutsu menggali makna kata-kata kunci dalam Al-Qur’an untuk mengungkapkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep fundamental Islam. Salah satu konsep yang penting dan sering dianalis oleh Izutsu adalah Hidayah atau petunjuk Tuhan. Artikel ini dibuat untuk engeksplorasi bagaimana Izutsu menginterpretasikan hidayah dan bagaimana penemuannya memperkaya pemahaman kita tentang bimbingan ilahi dalam konteks Qur' ani.
Pendekatan Semantik Toshiku Izutsu
Izutsu menggunakan pendekatan semantik untuk kajian analisis terhadap istilah Bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual weltanschauung atau pandangan dunia dari orang- orang yang menggunakan bahasa sebagai alat yang tidak hanya untuk berbicara atau berpikir, tetapi yang lebih penting juga konseptualisi dan menafsirkan dunia yang mengelilingi mereka.Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap konteks penggunaan kata-kata dalam teks, perubahan makna dalam berbagai ayat, dan hubungan antara kata-kata dengan konsep-konsep lain.
Definisi dan Hidayah dalam Islam
Berbicara tentang hidayah, hidayah sering diterjemahkan sebagai petunjuk atau bimbingan, merupakan sesuatu yang penting dalam Islam, terutama untuk manusia, sebagai sebuah pentujuk ilahi yang diberikan kepada manusia agar mereka dapat menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, Karena sebuah hidayah tidak hanya mencakup kepada pengetahuan yang salah dan benar, tetapi pada kemampuan untuk mengikuti jalan yang benar, Dalam Al-Qur’an, Sebuah hidayah kerap dikaitkan dengan keimanan, dan ketakwaan.
Analisis Semantik Hidayah menurut Izutsu
Menurut izutsu hidayah dalam Al-Qur’an memiliki banyak makna yang yang terkait dengan konteksnya. Izutsu memahami hidayah adalah tujuan tuhan membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Meliputi sebuah keimanan dan keislaman, dan sudahkah seorang manusia mengambil jalan yang benar yakni Tuhan, dan keselaman, atau menyimpang dari jalan yang benar tersebut, dan tersesat di padang pasir yang tak bertuhan?