Mohon tunggu...
quernsyahara
quernsyahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Permasalahan Sampah Di Jogja Yang Tidak Kunjung Selesai

4 Desember 2024   08:35 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Volume Produksi Sampah Harian (Ton) di Daerah Istimewa YogyakartaSumber : Humas Pemda DIY, 2023

Kayla Najwa Queen Syahara (442241032)

Jogja sebagai kota pariwisata ternyata masih menghadapi fenomena sampah yang makin lama makin rumit. Solusi yang bersifat jangka panjang segera dibutuhkan untuk mengatasi masalah sampah yang mulai menganggu masyarakat. Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menghasilkan solusi pengelolaan sampah dalam jangka panjang ini.

Kota Yogyakarta akhir-akhir ini menunjukkan fenomena yang tidak menarik. Sampah yang berserakan di jalan, lokasi tempat pembuangan sampah sementara yang tertutup bagi warga, tulisan dilarang membuang sampah namun justru dtempat itu terdapat banyak sampah, adalah pemandangan yang banyak ditemui sepanjang jalan di Kota Yogyakarta. Secara singkat kita dapat mengatakan ada masalah pengelolaan sampah yang "sangat parah" di Kota Yogyakarta, secara khusus dan di Provinsi DIY secara umum.

Sebagai kota pariwisata, masalah ini merupakan masalah yang berdampak buruk bagi kota pariwisata. Namun demikian, bagaimana kita dapat memahami masalah ini dapat dibantu oleh studi terdahulu terkait dengan pengelolaan sampah. Pemahaman yang luas, akan membantu setiap pihak untuk dapat mengambil peran yang tepat. Khususnya pemerintah, yang paling banyak disorot atas masalah sampah ini.

Guna mengatasi persoalan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerapkan beberapa kebijakan baru. Salah satunya ialah mendorong semangat warga Kota Yogyakarta untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah masing-masing.

Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menjelaskan, untuk mendorong masyarakat memilah sampah sejak awal, Pemkot Yogyakarta memberlakukan jadwal pembuangan sampah di depo maupun Tempat Pembuangan Sementara  (TPS) di Kota Yogyakarta. Jadwal pembuangan sampah dibuat berdasarkan jenis sampah.

Sugeng menuturkan, penjadwalan pembuangan sampah ini sudah mulai diterapkan sejak Jumat (12/07) lalu. Dikatakannya, masyarakat bisa melakukan pemilahan sampah sesuai jenisnya, sampah organic, sampah anorganik, residu organic dan residu anorganik. Dalam SE tersebut juga telah dicantumkan tentang kewajiban masyarakat untuk mengolah sampah organic secara mandiri dengan berbagai metode.

Terkait jadwal pembuangan sampah di depo-depo Kota Yogyakarta, telah di susun sebagai berikut, Hari Senin, depo menerima sampah residu anorganik. Selasa, depo menerima residu organic, sedangkan hari Rabu depo sampah libur. Selanjutnya, hari kamis, depo menerima residu oerganik dan Minggu, depo sampah libur.

Sugeng pun mengungkapkan harapannya agar masyarakat Kota Yogyakarta bisa bekerja sama mematuhi kebijakan ini, demi kepentingan bersama. Dengan begitu, sampah bisa diantar ke tempat pengelolaan sampah, tanpa harus memenuhi depo.

Dari masalah ini dapat dipahami bahwa, perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan dimungkinkan juga karena kurangnya infrastruktur dan akses masyarakat terhadap kebersihan sampah. Masalah ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk program yang nyata dalam upaya pencegahan dan pembersihan sampah yang lebih efektif, untuk mempromosikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun