Mohon tunggu...
quernsyahara
quernsyahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Permasalahan Sampah Di Jogja Yang Tidak Kunjung Selesai

4 Desember 2024   08:35 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Volume Produksi Sampah Harian (Ton) di Daerah Istimewa YogyakartaSumber : Humas Pemda DIY, 2023

Faktor biaya layanan juga merupakan hal yang dapat dipertimbangkan dalam pengelolaan sampah. Retribusi sampah seharusnya merupakan sumber daya yang dapat diigunakan untuk meningkatkan layanan atau infrastruktur pengelolaan sampah. Namun demikian, dimungkinkan bahwa persepsi tentang "kelayakan" pengumpulan sampah dan layanan pembersihan tidak semata-mata ditentukan oleh biaya layanan.

Dari literasi tersebut, ada beberapa yang dapat dipahami untuk pengelolaan sampah dalam jangka panjang. Pertama, ada kebutuhan untuk pendidikan yang lebih efektif dan kampanye peningkatan kesadaran untuk mepromosikan literasi lingkungan masyarakat. Hasil studi menemukan bahwa rumah tangga dengan tingkat melek lingkungan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk berpatisipasi dalam program pengurangan limbah dan daur ulang.

Kedua, pemerintah daerah harus berinvestasi dalam meningkatkan infrastruktur pengumpulan dan pembuangan sampah untuk memenuhi permintaan layanan pengelolaan sampah yang terus meningkat. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa pengurangan tempat pembuangan sampah sementara merupakan pengurangan terhadap infrastuktur pengelolaan sampah, yang jika tidak ada alternatifnya, maka masyarakat akan membuang sampah sembarangan.

Ketiga, ada kebutuhan untuk program pencegahan dan pembersihan sampah yang lebih efektif untuk mempromosikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus berinvestasi dalam program pencegahan dan pembersihan sampah yang menargetkan ruang public seperti taman, jalan, dan pantai. Program-program ini harus mencakup kempanye kesadaran public, peningkatan penegakan hokum membuang sampah sembarangan, dan penyediaan lebih banyak tempat sampah di ruang public

Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti persepsi kualitas layanan dan tingkat partisipasi publik dalam program pengurangan dan daur ulang sampah, juga memainkan peran penting  dalam menentukan kesediaan public untuk membayar layanan pengelolaan sampah

Sumber :

https://opini.harianjogja.com/read/2023/08/31/543/1146976/sampah-di-kota-yogyakartapermasalahan-yang-tidak-kunjung-selesai https://jogjaprov.go.id/berita/warga-yogyakarta-didorong-pilah-sampah

https://perkim.id/perkotaan/yogyakarta-di-bawah-bayang-bayang-gunungan-sampah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun