Mohon tunggu...
quellanote
quellanote Mohon Tunggu... Penulis - writer

Writing is a part of my life. I'm interested in content writing, copy writing, and social media enthusiasts. Reach me on Instagram @quellanotte.id.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan ke Suku Baduy hingga Larut Malam

2 Oktober 2023   20:56 Diperbarui: 2 Oktober 2023   21:07 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: quellanotte.id

Ibu-ibu di sana berjualan jajanan atau cemilan untuk warga setempat dan juga tamu yang berkunjung, ada juga yang membuat anyaman untuk atap rumah mereka, saya lupa Namanya, ada juga yang pergi untuk berkebun dengan suaminya. Kegiatan pagi itu sangat terasa damai dan rukun ditambah ada Sungai yang mengalir terdengar suaranya,

Di sana tidak boleh memakai sabun dan sampo karena bisa merusak alam, saya juga tidak mandi, hanya sekedar buang air kecil dan wudhu di aliran Sungai. Mereka tidak memiliki kamar mandi, memanfaatkan Sungai untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mencuci baju dan juga buang air besar. Kami saling tunggu menunggu karena belum terbiasa.

Ternyata, baju putih itu adalah tanda mereka dari suku Baduy dalam dan warna hitam tanda dari suku Baduy luar. Perbedaaanya cukup signifikan, di Baduy dalam tidak boleh mendokumentasikan sama sekali sedangkan Baduy luar boleh didokumentasikan. Suku Baduy dalam tidak ada listrik sama sekali mereka menggunakan api obor untuk menerangi gelapnya malam.

Petualangan saya seperti mengunjungi ribuan tahun lalu menelusuri gelapnya malam tanpa listrik hanya memakai obor. Tetapi saya salut, mereka bertahan dengan kuat mempertahankan hukum adat yang mereka hormati.

Tak lama kami pulang jam 10 berkumpul berdoa untuk pulang, berat rasanya meninggalkan kedamaaian ini, seperti aku ingin berlama-lama di sini. Perjalanan saya tiba pukul 4 sore. Sekitar 7 jam perjalanan. Payahnya saya menggunakan jasa porter kepada penduduk suku Baduy pulang pergi sekitar 100 ribu. Terlalu jompo diri ini, jalan saja sudah banyak mengeluh, apalagi sekalian bawa tas yang lumayan berat.

Begitulah cerita perjalanan suku Baduy yang lumayan cukup Panjang. Saya selalu meluangkan waktu untuk berpergian, karena setiap perjalanan memberikan pembelajaran dan energi baru untukku.

Perjalanan yang mengantarkan untuk mengenal diri lebih jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun