Padahal, dalam kondisi sekarang, semua orang pasti terkena imbas oleh Covid-19, dari orang tua santri yang pedagang sayuran atau pedagang cilok, pengusaha, hingga guru pesantren. Saya jadi teringat tulisan mas Ahmad Rifai Rif'an dalam bukunya yang berjudul "Tuhan Maaf Kami Sedang Sibuk", dimana beliau menceritakan bahwa jika ingin jadi orang pertama yang masuk surga, jadilah seorang pengusaha yang berjiwa sosial.
Dengan demikian, hasil jerih payah yang dikumpulkan digunakan untuk bersedekah sebanyak mungkin di berbagai lini kehidupan. Sebagian ada yang diinfakkan untuk membangun rumah sakit tempat para dokter bekerja, ada yang digunakan untuk membangun pesantren agar para muballigh bisa belajar dan mengajar, ada yang digunakan untuk membangun penerbitan agar para penulis bisa menerbitkan karyanya.
Mungkin kita tak mampu berpikir semuluk itu, tapi sekedar contoh minimal, ya, seperti sesimpel membagikan sanitizer secara gratis untuk masyarakat sekitar sebagai ikhtiar tindakan preventif untuk melindungi diri dari penyebaran virus Corona. Semoga hal kecil ini bisa menjadi inspirasi kita untuk terus beramal jariyah, membantu sahabat dan rekan yang membutuhkan bantuan.
Maaf kalau tulisan ini agak ngalor ngidul karena memang niatnya cuma basa basi dan cerita saja.
Semoga pandemi segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H