Mohon tunggu...
Queen Damanik
Queen Damanik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sumatera Utara

Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Teh Nusantara 2.0: Merayakan Sejarah dan Kejayaan Teh Sidamanik

10 Juni 2024   19:03 Diperbarui: 10 Juni 2024   21:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival Teh Nusantara 2.0 yang berlangsung di Kebun Teh Sidamanik pada 24-26 Mei 2024 bukan hanya sekadar perayaan. Acara ini merupakan simbol dari sebuah perjuangan untuk menghidupkan kembali kejayaan perkebunan teh Sidamanik yang telah mengakar sejak zaman kolonial Belanda. Sebagai seseorang yang mencintai budaya dan sejarah, saya melihat festival ini sebagai langkah penting dalam upaya melestarikan warisan berharga yang hampir terlupakan.

Kisah perkebunan teh Sidamanik bermula pada tahun 1900 oleh perusahaan Belanda Handels Vereneeging Amsterdam (HVA). Kebun pertamanya berada di Naga Hoeta, kemudian berkembang ke daerah Balimbingan, Sidamanik, Bah Birong, Bah Butong, dan Tobasari. 

Sejak saat itu, kebun teh ini telah menjadi bagian integral dari sejarah ekonomi dan budaya lokal. Namun, seiring berjalannya waktu, kejayaan ini mulai pudar, tergantikan oleh perkembangan modern yang sering kali melupakan akar budaya kita. Festival Teh Nusantara 2.0 hadir sebagai pengingat bahwa warisan ini masih layak diperjuangkan dan dipertahankan.

Kunjungan panitia festival ke makam pendiri Kerajaan Sidamanik sebelum acara dimulai menunjukkan penghormatan yang dalam terhadap sejarah dan tradisi lokal. 

Tindakan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang ingin dihidupkan kembali melalui festival ini. Menghormati leluhur dan tradisi adalah bagian penting dari identitas budaya kita, dan festival ini berhasil menonjolkan aspek tersebut dengan cara yang sangat bermakna. Ini adalah momen refleksi yang menyadarkan kita akan pentingnya mengenang dan menghormati asal-usul kita, sebagai fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.

PT. Riset Perkebunan Nusantara dan PTPN IV memainkan peran vital dalam festival ini, tidak hanya sebagai penyelenggara tetapi juga sebagai penjaga warisan. Melalui berbagai kegiatan edukatif, masyarakat diajak untuk memahami nilai historis perkebunan teh Sidamanik. 

Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa generasi muda tidak hanya mengenal tetapi juga menghargai sejarah daerah mereka. Pendidikan tentang sejarah lokal adalah fondasi bagi pelestarian budaya dan festival ini telah membuka jalan yang tepat ke arah tersebut. Pengetahuan ini juga memberikan konteks yang kaya bagi pengunjung, menjadikan kunjungan mereka lebih bermakna dan berkesan.

Festival Teh Nusantara 2.0 tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga pada edukasi. Berbagai pameran dan sesi diskusi diadakan untuk mengulas kembali perjalanan perkebunan ini dari masa ke masa, termasuk peran pentingnya dalam perekonomian dan budaya lokal. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi tentang bagaimana kebun teh ini dikelola, tantangan yang dihadapi, dan upaya yang dilakukan untuk menjaga kualitas dan keberlanjutannya. Edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya mereka.

Meskipun kontribusi ekonomi langsung dari festival ini mungkin belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal, dampaknya terhadap UMKM dan ekonomi kreatif sangatlah positif. Festival ini memberikan platform bagi pelaku usaha kecil untuk memamerkan produk mereka, menggerakkan roda perekonomian lokal, dan menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh sektor pariwisata berbasis budaya dan sejarah. Selain itu, festival ini juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam berbagai aktivitas, mulai dari seni dan kerajinan hingga kuliner, yang semuanya berkontribusi pada ekonomi lokal.

Dukungan dari pemerintah, khususnya Dinas Pariwisata, sangatlah krusial dalam menyukseskan festival ini. Meskipun masih ada tantangan, seperti kurangnya respons dari beberapa pihak perusahaan terkait, optimisme tetap ada. Pemerintah perlu meningkatkan intensitas dukungannya untuk memastikan festival ini dapat terus berkembang dan mencapai potensi penuhnya. Kehadiran pemerintah dalam acara ini tidak hanya sebagai pendukung tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu mengatasi berbagai kendala dan memastikan semua pihak dapat bekerja sama secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun