Banyak amit tuh waktu terbuang percuma.
It's okay, anggap aja pasangan ini udah siap menjalin hubungan kejenjang yang lebih jauh dan sangat serius jadi ... maklumin aja ya, pemborosan waktu sebanyak ini anggap aja angin lalu. Tidak penting. Mungkin nanti mereka akan jadi pasangan suami-istri.
Wew.. cepat kali kamu mikirnya, sejauh itu lagi. Nak, masa depan itu tidak bisa diprediksi. Sangat mungkin terjadi hal-hal diluar dugaan dan rencana kamu.
Mari Kita Hitung Pemborosan Waktu Pada Kasus Lain
Ambil saja, satu pasangan membutuhkan waktu untuk bersama dalam satu hari seabanyak dua jam ( ini rata-rata waktu yang dihabiskan pasangan muda ). Tetapi cobalah lihat betapa pemborosan waktu itu masih sangat banyak.
Sekali lagi kamu mungkin tidak melihat dan merasakan bahwa hal ini merupakan kesia-siaan. Kalau saya sendiri, dua jam tiap hari bersama pasangan membuat pikiran tidak menentu, kenapa? Karena waktu kita terporsir hanya untuk dia. Kita mau melakukan aktivitas lain jadi agak terhambat. Pacar ditinggal sendirian dikost sangat tidak mengenakkan. Inilah masalahnya. Kalau kamu punya banyak kegiatan diluar, kamu memerlukan waktu dan jam terbang yang tinggi pula. Kalau kamu punya urusan kantor dan bisnis yang menuntut tinggi, pas ketemu tiap hari sebanyak dua jam akan terasa sangat menyita waktu.
Bukan masalah apakah kita sayang pada pasangan atau tidak, persoalannya adalah kembali lagi pada waktu kita yang sangat terbatas. Dua jam tiap hari dibuang begitu saja sementara pekerjaan/bisnis membutuhkan keterlibatan kita tetap menyelesaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H