Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kembalikan Suamiku, Kembalikan Ayahku...

1 Desember 2011   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di kamarnya Ibunda Alia sedang meyaksikan berita bersama perawatnya. Orang yang ia kenal tengah melakukan jumpa pers secara langsung disalah satu stasiun televisi swasta.

"Saya sudah bercerai dengan istri saya. Jadi rumor yang selama ini kalian dengar itu tidak benar. Saya tegaskan sekali lagi. Saya sudah bercerai. Dan saat ini ku katakan, saya akan menikah dengan Sinta, wanita yang selama ini mengisi hari-hari saya....."

Laki-laki tersebut kemudian merangkul wanita di sebelahnya, dialah Sinta, penyanyi yang saat ini sedang naik daun.

Bersamaan dengan itu, Alia muncul di tengah-tengah mereka. Merebut mikrofon yang tepat berada di depan sang ayah.

"Kalian jangan pernah percaya kata-katanya. Saya anaknya. Mereka belum pernah bercerai. Ibu saya sedang terbaring lemah di rumah. Tak bisa berbicara. Tak bisa melakukan apapun. Dialah penyebabnya. Seorang suami yang tak ada tanggung jawabnya. Apakah kalian semua hanya percaya kata-katanya?? Lihatlah aku. Dengarkan kata-kataku. Saat ini ibuku...."

"Dorrrrr...!!!"

Semua mata terpana. Suara tembakan menghentikan kata-kata Alia. Kamera menyorot dengan jelas. Alia roboh bersimbah darah...  Sinta pelakunya... Dengan terbata-bata ia berkata...

"A.. yah... Ib..u... Sangat...Mencintaimu... Ia menunggumu... Kami Mencintaimu dan merindukanmu ayah... Ibu menunggumu...."

Nafas alia terhenti.

Jumpa pers yang harusnya indah. Ternoda dengan darah. Sang ayah merebut pistol dari tangan Sinta. Wanita yang selama ini ia puja - puja. Menyesalpun tiada artinya.

"Dorrrrr...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun