[caption id="attachment_146214" align="aligncenter" width="559" caption="Image : Google"][/caption] ;
" Aku Sumi. Kata orang aku wanita biasa. Tapi aku luar biasa karena berhasil menggaet bule ganteng asal Irlandia. Siapa yang tak tertarik dengan bule seganteng dia?. Matanya biru, kulitnya putih kemerahan, tinggi, dengan jabatan menjanjikan. Sosok laki-laki sempurna. Kubayangkan kalau ku bawa ia ke kampungku di Jawa sana, pasti bakalan jadi juara, orang-orang kampung pasti akan mengelu - elukan : Hebat...! Sumi pacarnya bule... Kalau nikah pasti anaknya cakep. Keren. Ah Sumi. Aku memang hebat."
Namanya Sumi, wanita 26 tahun, karyawan biasa di sebuah perusahaan. Sudah empat bulan ini ia menjalin hubungan dengan seorang bule, Mark namanya. Bule asal Irlandia yang sedang bertugas di Jakarta.
***
Semenjak pacaran dengan Mark, gaya bicara Sumi mulai di buat - buat. Lebay kata anak jaman sekarang. Sok keinggris-inggrisan. Beberapa teman-teman Sumi meraskan perubahannya yang "nganeh-anehi" tersebut. Tapi Sumi makin bangga dengan dirinya sekarang. Uang gajinya ia hamburkan untuk beli barang-barang keperluan. Baju, kosmetik, sepatu dan segala macam. Dulu tempat kostnya yang sebulan tujuh ratus ribu, sekarang yang sebulan satu juta lima ratus ribu. Sumi... Oh Sumi..
"Pacarku bule lhoooo..." Begitulah Sumi setiap kali berkata. Bangga.
"Biarkan anjing menggonggong. Sumi tetap berlalu bersama Mark-ku tersayang. Mereka itu iri. Iri dengan aku, si Sumi gadis kampung yang pacarnya bule. Pacarku mirip Tom Cruise. Itu kata beberapa teman-temanku saat ku pajang poto kami di FB. Aku memang bangga sekali. Pacarku bule lho...".
***
"Sayang, tinggalah bersamaku. Kita hidup bersama. Aku mau kita hidup bersama".
Ucap Mark suatu hari. Dan Sumi menyetujuinya. Kini sudah 5 bulan mereka telah tinggal bersama. Hidup di apartement mewah yang disewa Mark. Hampir setiap kali Sumi mengupload foto mesranya bersama Mark, pacar bulenya di FB, biar teman-temannya liat.
"Seperti mimpi tinggal di apartement semewah ini. Aku Sumi gadis kampung. Ternyata bisa tinggal di sini. Pantas saja teman-temanku banyak yang iri."