Mohon tunggu...
Qoyyimah 17
Qoyyimah 17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Hobinya gatau apa sesuai mood, kepribadian suka emosi, ramah, baik sesuai situasi sih. Orangnya stia minesnya suka sama orang yang susah digapai jadi sakit ati sendiri, Topik favorit adalah ketika cerita sama Allah sampe nangis, cerita sama mama juga, nyeritain hari" ke ayah yang udah beda alam:) is another level of happiness tpi sad juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Sebagai Sistem Falsafah

20 November 2024   12:49 Diperbarui: 20 November 2024   12:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Spekulatif: Pancasila berawal dari pemikiran yang selanjutnya diuji ketetapannya melewati musyawarah panjang di BPUPKI hingga PPKI.

Sastrapratedja menekankan fungsi Pancasila sebagai fondasi bangsa dan ideologi mengarah pada segala aspek kehidupan bernegara. Ini mencakup UUD, pemerintahan, ekonomi kebangsaan, kehidupan bernegara, serta ikatan antara warga bangsa dan negara.

Istilah "Philosophische Grondslag" dan "Weltanschauung" mengandung arti falsafah yang mendalam. Driyarkara mencermati keduanya memiliki perbedaan: falsafah lebih teoretis dan abstrak, sementara Weltanschauung lebih praktis sebagai pandangan hidup.

Seperti fondasi falsafah bangsa, asas-asas yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar seluruh peraturan hukum di Indonesia. Contohnya, UU No.44 tahun 2008 tentang Pornografi mencerminkan asas-asas ketuhanan dan kemanusiaan yang terdapat dalam Pancasila.

Aspek kedua yang menjadikan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah perannya sebagai Weltanschauung. Ini berarti bahwa prinsip-prinsip Pancasila bukan sesuatu yang baru, melainkan telah tertanam dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai-nilai ini kemudian disepakati untuk dijadikan landasan filosofis negara atau Philosophische Grondslag.

Weltanschauung dapat diartikan sebagai cara pandang terhadap dunia atau world-view. Konsep ini sejalan dengan definisi filsafat yang dikemukakan oleh J. A. Leighton, seperti yang dirujuk oleh The Liang Gie. Menurut Leighton, filsafat yang komprehensif mencakup dua aspek: pandangan dunia yang rasional mengacu pada seluruh jagat raya, serta falsafah  hidup yang berisi petunjuk mengenai asas, arti, dan sasaran dikehidupan manusia.

Petunjuk mengenai asas, arti, dan sasaran hidup manusia yang terdapat dalam Weltanschauung ini tidak terbatas pada satu pemikiran tunggal, melainkan tersebar dan terintegrasi dalam berbagai bentuk pemikiran dan unsur kebudayaan yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila sebagai Weltanschauung merupakan cerminan dari kearifan lokal dan asas utama yang sejak lama hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun