Mohon tunggu...
Qorry  Aina
Qorry Aina Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswi akuntansi

Menulis agar menjadi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

4 Tahun Commuter Line Mengantarkan Aku ke Kampus

3 September 2023   18:55 Diperbarui: 3 September 2023   19:01 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu Commuter line | Sumber : Pribadi

Sebagai mahasiswi dari keluarga sederhana membuat aku harus pandai mengatur keuangan.  Aku  terbiasa hidup dengan uang yang sangat terbatas. Sejak sekolah menengah atas, aku sudah berupaya untuk bisa berkuliah tanpa banyak menyusahkan kedua orangtuaku.

Aku diterima masuk kuliah negeri di UIN Jakarta di Ciputat melalui jalur undangan. Berkat prestasi dan nilai raport selama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Balaraja Tangerang. Jadi aku tak harus membayar uang ujian UTBK dan tidak harus bersaing dengan ribuan orang lainnya.

Selain di UIN Jakarta aku juga diterima di UIN Yogyakarta. Aku memilih masuk UIN Jakarta karena faktor jarak dan kemudahan akses yang bisa dijangkau dengan jalur kereta commuter line dari rumahku di Tangerang.

Untuk mencapai UIN Jakarta, aku turun di stasiun Pondok Ranji .Hanya tinggal menyambung  angkot atau naik ojek online (ojol) sampai didepan kampus.

Sejak hari pertama masuk kampus, commuter line telah menjadi pilihan utamaku karena commuter line murah meriah dan  nyaman karena aku bisa memilih duduk dengan leluasa (bila tidak di jam kerja ya), aku biasanya memilih duduk di gerbong wanita paling depan. Karena merasa lebih aman menghindari hal yang tidak diinginkan seperti  kejadian pelecehan atau hal  lainnya.

Adanya gerbong khusus wanita merupakan hal yang menguntungkan bagi para wanita, karena kalau dipikir pikir, wanita mendapatkan tempat duduk lebih banyak di semua rangkaian kereta.. Hal ini menurutku hal yang wajar diberlakukan untuk menghormati wanita yang rata rata sudah berstatus ibu atau calon ibu .

Karena bisa naik di gerbong pertama dimana masisnis bekerja mengendalikan commuter line, sesuatu yang menarik buatku. Jadi tempat favoritku adalah berdiri dibelakang masinis. Karena ada jendela yang bisa melihat ke ruang kendali commuter line.

Pekerjaan masinis menurutku keren apalagi dengan seragamnya yang terlihat gagah. Tugas masinis commuter line sangatlah penting. Apalagi dengan 98 rangkaian train set yang saat ini beroperasi dan jarak antar kereta (headway) yang semakin pendek ( antara 5 hingga 18 menit) menuntut kewaspadaan masinis commuter line agar tidak terjadi kecelakaan .

Didalam commuter line selain masinis , ada petugas lainnya yang membuat perjalanan menjadi aman dan tertib. Petugas pengawal kereta (walka), biasanya ada dua orang. Petugas walka ini harus mendapat apresiasi karena tugasnya membuat perjalanan menjadi aman termasuk kasus penumpang yang ber-ulah atau pelaku pelecehan seksual bisa ditangani.

Aku pernah melihat dua penumpang mabuk (karena minuman keras) yang meracau sepanjang perjalanan dan sudah membuat keadaan tidak nyaman karena tingkahnya. Dua petugas walka langsung berkoordinasi dengan pertugas keamanan stasiun terdekat. Sehingga si penumpang mabuk yang mengganggu kenyamanan itu berhasil dikeluarkan dari rangkaian kereta.

Petugas walka tak segan menegur penumpang yang duduk dilantai commuter line atau makan  didalam rangkaian kereta. Untuk urusan makan dan minum sebenarnya sudah jelas aturannya karena menyangkut kebersihan kereta. Bayangkan kalau tidak ada aturan makan dan minum maka yang terjadi penumpang bisa mengotori bangku atau lantai karena sisa makanan atau remahan yang jatuh di sela sela bangku commuterline. Apalagi yang tumpah adalah minuman seperti susu atau minuman beraroma menyengat tentu akan sulit dibersihakan pertugas cleaning service.

Jadi bila lapar bisa turun sebentar di stasiun untuk makan dan minum. Saat ini hampir semua stasiun menyediakan corner atau lokasi untuk bisa makan dan minum dengan nyaman. Aku juga kadang menghabiskan bekal makan di area stasiun. Kalau ada uang lebih biasanya aku membeli makanan yang dijual didalam stasiun, harganya tetap sama dengan harga diluar stasiun.

Kenyaman dan keamanan commuter line juga menjadi tanggung jawab seluruh orang yang menggunakan commuter line. Bayangkan bila penumpang tak mau ikut berpartisipasi, ada penumpang yang sengaja duduk duduk dilantai sehingga menggangu penumpang lainnya, ada penumpang yang berkelompok lalu mengobrol dan bercanda seenaknya sehingga mengganggu, ada penumpang yang tak peduli melihat kejadian pelecehan seksual yang terjadi didekatnya,  ada penumpang yang malah sengaja duduk dibangku prioritas padahal bukan dalam kategori yang diizinkan padahal ada penumpang yang lebih berhak diduk.

Maka peraturan yang sudah dibuat KAI Commuter sebenarnya untuk kenyaman ,keamanan dan keselamatan seluruh penumpang commuter line. Bagiku sadar dan peduli untuk patuh terhadap aturan membuat perjalanan dengan commuter line jadi lebih menyenangkan.

Layar LCD didalam Commuter Line | Sumber : Pribadi
Layar LCD didalam Commuter Line | Sumber : Pribadi

Apalagi didalam commuter line sudah disediakan perangkat hiburan dengan adanya layar di setiap rangkaian commuterline. Walau ada juga beberapa rangkaian yang tidak tersedia. Tapi mayoritas commuter line memiliki perangkat layar LCD dan  audio yang baik sehingga  bisa dinikmati dan didengar seluruh penumpang. Jadi bisa mendengarkan lagu lagu enak yang biasanya dikemas dalam program “Tamu Kita”.

Selain itu yang patut diapresiasi adalah kebersihan rangkaian commuter line. Tak ada sampah yang berserakan didalam commuter line, petugas cleaning service selalu rutin membersihkan rangkaian kereta. Biasanya pertugas sudah siap di satu atau dua stasiun sebelum stasiun akhir. Biasanya ada dua hingga tiga petugas, mereka akan menyapu terlebih dahulu lalu melakukan pembasahan dengan cairan khusus lalu mengepel seluruh rangkaian commuter line.

Pelayanan kebersihan yang diupayakan KAI Commuter menurutku sudah sangat baik, rangkaian commuter line yang bersih tentu membuat penumpang jadi nyaman tapi aku ingin memberikan masukan karena beberapa kulit bangku commuter line sudah ada yang transfer warna alias perlu diganti kulitnya agar tetap terlihat  cerah dan bersih sesuai standar.

Hal ini terjadi karena banyaknya gesekan Ketika penumpang duduk, dan satu lagi ada beberapa bangku yang harus mendapatkan perawatan khusus karena mungkin terkena ‘pipis’ balita sehingga aku penah mencium bau amoniak dari bangku commuter line. Selebihnya semua hal sudah sesuai standar kenyamanan dan Kesehatan.

Pemilahan Sampah di Stasiun KAI Commuter | Sumber : Pribadi
Pemilahan Sampah di Stasiun KAI Commuter | Sumber : Pribadi

Commuter line Kisah Anak Mahasiswa

Sebagai mahasiswi tingkat akhir yang saat ini sedang sibuk menyusun skripsi , aku sangat terbantu dengan adanya commuter line. Perjalanan menuju kampus dan menemui dosen pembimbing selalu didalam jadwal yang  ketat.

Telat sedikit dosen pembimbing akan ‘menghilang’ karena mereka tentu memiliki banyak tugas. Kejadian aku rasakan Ketika ada jadwal dosen pembimbing pada jam yang sudah ditentukan. Aku segera berangkat dari rumah yang sebelumnya jadwal sudah aku lihat dari aplikasi KRL Acces.

Aku sudah memperkirakan perjalanan menuju kampus adalah 65 menit. Menggunakan commuterline 45 menit dan naik  ojek online 20 menit. Dari stasiun awal aku sudah tahu jam kedatangan commuter line , jadi waktu tunggu jadi lebih pasti. Dan benar commuter line tiba tepat sesuai jadwal, ini yang aku apresiasi, ketepatan waktu.

Perjalanan pagi itu benar benar menentukan nasib skripsiku, maka kecepatan dan ketepatan waktu sangat aku perlukan. Commuter line yang aku naiki akhirnya tiba distasiun pondok ranji tepat sesuai yang aku perkirakan. Tinggal menggunakan ojek online yang sudah aku pesan sejak berada didalam commuter line menghindari aku menunggu lama.

Bersyukur abang ojol tiba saat aku keluar stasiun dan berhasil dengan aman tiba dikampus untuk bertemu dengan dosen pembimbing yang nampaknya belum terlihat di ruangannya. Tapi lebih baik aku yang menunggu.

Sepuluh  menit menunggu , dosen pembimbingku muncul dengan senyum khasnya dan sapaan “sudah lama menunggu ? “

“ Ngga Bu, baru 10 menit saya sampai dikampus “ Paling tidak aku bisa tiba lebih awal dan tidak terlambat dari jadwal yang ditentukan.

Perjalanan menggunakan commuterline sudah aku lakukan selama 4 tahun, dengan ongkos yang murah meriah, nyaman karena  ber AC dan jadwal yang tepat tidak molor sudah merupakan hal yang luar biasa buat anak mahasiswi sepertiku. Jatah biaya tranportasi bisa diirit karena untuk ke kampus dengan commuterline hanya butuh lima ribu rupiah. Kalau naik transportasi lain, bisa empat kali lipat dan jauh lebih lama karena kemacetan yang tidak bisa diprediksi.

Sebenarnya aku bisa menggunakan sepeda motor menuju kampus tapi biaya dan effortnya lebih besar. Kalau di commuter line aku bisa sambil membaca buku dan diktat bahan kuliah kalau lelah bisa istirahat sebentar. Selain itu aku ikut andil  dalam mengurangi polusi udara karena tidak menghasilkan gas emisi buang dari sepeda motorku.

Corner Baca di Stasiun KAI Commuter | Sumber : Pribadi
Corner Baca di Stasiun KAI Commuter | Sumber : Pribadi

Selain ke kampus, commuter line jadi andalanku bila harus bepergian terutama bila lokasi berada memang dijalur kereta. Seperti bila aku ke perpustakaan nasional yang berada di samping Balai Kota DKI Jakarta dekat Kawasan Monas.

Aku biasanya akan naik commuter line dan berhenti di stasiun Tanah Abang, lalu lanjut dengan ojek online atau naik bus transjakarta.

Hal lain yang aku apresiasi adalah penggunaan e-ticketing, menggunakan tapping kartu. Sehingga lebih mudah dan lebih cepat. Aku biasa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang dikeluarkan KAI Commute, alasanku karena lebih mudah melakukan Top Up KMT dan tidak dikenakan biaya tambahan.

KMT juga bisa digunakan untuk pembayaran bus transjakarta, kereta bandara Sukarno-Hatta (Basuta), membayar parkir diarea stasiun KAI, dan bisa digunakan untuk commuterline lintas Yogya-Solo.

Dengan banyak fungsi KMT menjadi kartu andalanku. Bahkan aku punya dua KMT untuk berjaga jaga bila ada teman yang akan naik commuter line tapi tidak memiliki KMT.

Loket Top Up KMT | Sumber : Pribadi
Loket Top Up KMT | Sumber : Pribadi

Aku juga apresiasi untuk petugas customer service on train (CSOT)  yang berada di rangkaian paling belakang, tugasnya membuka dan menutup pintu commuter line. Petugas ini pula yang memberikan informasi selama perjalanan. Dan kadang memberikan pantun jenaka yang membuat penumpang commuter line terhibur, walau nampaknya bukan menjadi standar pelayanan karena tidak semua rangkaian commuterline memberikan pantun.

Tapi bagiku pantunnya cukup menghibur, kadang tentang jatuh cinta, atau tentang patah hati. Entah memang Bahasa hati si petugasnya sendiri, atau sebuah kreatifitas yang layak mendapatkan kata : CAKEPP…

Ini saja yang bisa aku tuliskan di artikel sederhana ini, selamat ulang tahun KAI Commuter, semakin maju dan semakin keren layanannya, dari aku si Mahasiswi yang bangga naik KAI Commuter.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun