Mohon tunggu...
Qonitah Permata Putri
Qonitah Permata Putri Mohon Tunggu... -

Psychology student

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Praktik Kerja Lapangan!

22 November 2015   17:37 Diperbarui: 22 November 2015   17:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya beberapa hari kemudian hari puncak tiba. Kami berkumpul untuk pelepasan di fakultas. Satu anggota dari kelompok kami, masih tidak bisa hadir karena sakit demam berdarah. Kelompok tebuireng berkumpul dan mulai diberi pengarahan. Lagi-lagi shock therapy datang kepada kelompok kami. Kelompok harus dipencar, dua orang keluar untuk digantikan dua orang putra. Oke dan endingnya kelompok kami terdiri dari tiga putri dan dua putra. Semoga tidak ada ganti mengganti lagi pikirku. Sudah lelah bermain tukar menukar orang.

Dan inilah keluarga baruku. Kami berkumpul di kampus untuk berangkat bersama kelompok tebuireng semuanya. Perjalanan ke Jombang membutuhkan waktu tiga jam dengan ditemani terik mentari dan hembusan semilir angin, karena kami menggunakan transport sepeda motor, agar bisa digunakan saat ada keperluan mendesak saat di Jombang.

Kami berangkat di saat bulan Ramadhan sehingga semua anggota sedang menjalani ibadah puasa. Sesampainya di Jombang kami mengantar anggota tebuireng pusat dan sekitar jam tiga barulah kami bisa beranjak untuk pergi ke SMANTREN. SMA Trensains tempat PKL kami, merupakan cabang dari Tebuireng yang terletak di Jombok, Ngoro, Jombang. Sekitar setengah jam perjalanan dari Tebuireng pusat.

Kami berangkat berempat dan dosen-dosen yang mengantar sudah sampai lebih dulu di SMANTREN. Kami berempat melakukan perjalanan untuk pertama kalinya. Lama kelamaan di tengah perjalanan kami sadar, tempat yang kami lewati semakin sepi dan penuh dengan sawah-sawah tak berujung.

“Hey ini kita ga tersesat?” Tanyaku pada teman yang memboncengku.

“Iya, jalannya kok sepi banget, kayaknya bukan lewat sini deh!”

“Wah wah bentar aku telpon temen dulu yang tau jalannya!”

Segera ku ambil hapeku, “Halo, kamu tau jalannya ke SMANTREN kan? Yang pertigaan lewat kanan itu kan? Lewat pasar?”

Temanku menjawab, “Loh kok lewat pasar? Bukan.. Belok kiri itu, bukan belok kanan..”

Ternyata benar dugaanku. Segera kami berbalik arah dan melaju dengan kencang karena sadar sudah terlalu jauh tersesat. Sementara langit sore sudah mulai gelap. Adzan maghrib sudah mulai terdengar. Tak terasa kami sudah satu jam lebih berada di jalan. Kami memutuskan berhenti sebentar untuk menyeruput teh hangat yang kami bagi berempat. Kondisi yang mulai petang membuat kami cepat-cepat kembali ke sepeda motor untuk melanjutkan mencari di mana SMA Trensains. Sekitar 15 menit akhirnya kami sampai pada tempat yang kami tuju. Kami sampai di sana dan disambut oleh dosen-dosen, dan bergegas untuk melaksanakan shalat maghrib.

Akhirnya malam itu kami pertama kalinya merasakan suasana pondok Tebuireng Trensains, yang saat itu sedang mengaji. Kebetulan aku hanya berdua bersama Azza diajak oleh pembina untuk masuk ke kamar, namun kami diletakkan di kamar yang terpisah. Saat itu kami ke lantai bawah untuk melaksanakan shalat tarawih. Kami tidak membawa minum atau apapun dari luar. Kami tidak tahu bahwa kondisi di trensains sedikit susah untuk mencari makanan dan minuman. Akhirnya kami kehausan dan kelaparan hingga sekitar pukul 09.00. Ternyata ada pembina yang berbaik hati menawarkan kami untuk titip aqua di swalayan. Kami langsung diberi 1 botol dan kami minum airnya. Seperti menemukan oase di tengah gurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun