Mohon tunggu...
Qonitah Permata Putri
Qonitah Permata Putri Mohon Tunggu... -

Psychology student

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jiwa Perspektif Barat dan Islam

22 November 2015   05:23 Diperbarui: 22 November 2015   10:11 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada keunikan sistem

Eksplisit

Aksioma dari ajaran agama

Pendekatan holistik baru dispesialisasikan

 

Pada dasarnya antara jiwa menurut barat dan timur adalah dua hal yang saling melengkapi dan hampir sama. Sekitar tahun 1975 muncul kesadaran di kalangan psikolog muslim atas paradigma yang dikembangkan di Barat. Pertama menafikan dimensi Tuhan dalam kajian psikologi. Kedua, epistimologis yang digunakan terfokus pada empiris positivistik dan empirisme humanistik. Ketiga tidak mengungkap ruh sebagai struktur utama kepribadian manusia. Keempat berpusat pada antroposentris. Psikologi timur menawarkan solusi atas psikologi barat. Yang dimaksud di sini adalah psikologi Islam. M.Utsman Najati dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an dann Ilmu Jiwa mencoba menghimpun konsep kejiwaan yang ada dalam Qur’an dan menyusun gambaran yang jelas tentang kepribadian dan tingkah laku manusia.

Menurut penelitian terhadap seluruh ayat dapat dirumuskan tiga aspek utama dalam diri manusia, yaitu jismiah, nafsiyah, dan ruhaniah. Aspek jismiyah adalah keseluruhan organ fisik-biologis, sistem sel, kelenjar, dan sistem syaraf. Hal ini  jika kita kaitkan dengan psikologi barat yaitu berhubungan dengan psikologi fa’al dan fisiologis. Aspek Nafsiyah adalah seluruh kualitas insaniyah yang khas milik manusia berupa: pikiran, perasaan, kemauan. Aspek ini mengandung dimensi al-nafs, al-aql, dan al-qalb. Hal ini berhubungan dengan pengalaman manusia. Dilihat dari psikoanalisis maka hal tersebut dikaitkan dengan masa lalu. Jika dilihat dari humanistik maka pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman masa sekarang dan berfokus pada kemanusiaan. Selanjutnya aspek ruhaniah adalah keseluruhan potensi luhur psikis manusia yang memancar dari dua dimensi, yaitu al-ruh dan al-fitrah. Psikologi Barat tidak memiliki aspek tersebut tapi ada juga pembahasan yang mendekati yaitu psikologi transpersonal. Aspek ruhaniah manusia memusatkan perhatian pada kemampuan batin manusia yang terdalam yang bersifat trans (melampaui diri pribadi manusia biasa).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun